PR DEPOK - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Lituania belum lama ini mengeluarkan pernyataan terkait ponsel asal China.
Wakil Menhan Lituania, Margiris Abukevicius mendesak orang-orang harus membuang ponsel China yang dimiliki.
Selain itu, Margiris Abukevicius meminta juga orang-orang agar menghindari membeli ponsel China yang baru.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online 2021 Lewat HP agar Dapat Bantuan PKH dan Kartu Sembako
Berdasarkan kabar yang dihimpun, permintaan Wakil Menhan Lituania itu berdasarkan sebuah laporan terbaru.
Salah satu laporan National Cyber Security Center telah menguji ponsel 5G dari pabrikan asal negeri Tirai Bambu.
Hasil laporan mengklaim ponsel pabrikan China, yakni Xiaomi memiliki kemampuan sensor bawaan, sementara ponsel model Huawei lainnya memiliki kelemahan keamanan.
"Rekomendasi kami adalah untuk tidak membeli ponsel China yang baru, dan membuang ponsel yang sudah dibeli secepat mungkin," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Kamis, 23 September 2021.
Baca Juga: Ria Ricis Akan Menikah dengan Teuku Ryan, Harris Vriza Mengaku sangat Mendukung: Support Banget!
Menurut laporan itu, ponsel Xiaomi Mi 10T 5G ditemukan mempunyai perangkat lunak yang bisa mendeteksi istilah seperti "Bebaskan Tibet", "Hidup kemerdekaan Taiwan" atau "gerakan demokrasi".
Laporan itu mengatakan daftar istilah yang dapat disensor oleh aplikasi sistem telepon Xiaomi, termasuk browser internet default. Saat ini, mencakup 449 istilah dalam bahasa China dan terus diperbaharui.
Kemampuan ini telah dimatikanan untuk wilayah Eropa. Namun laporan itu menilai bahwa sistem tersebut bisa diaktifkan dari jarak jauh dan kapan saja.
"Ini penting tidak hanya untuk Lithuania tetapi untuk semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi," bunyi laporan tersebut.
Untuk diketahui bersama, hubungan antara Lituania dan China telah memburuk baru-baru ini. Beijing menuntut Vilnius menarik dubesnya di negaranya.
Selain itu, China mengatakan akan memanggil kembali utusannya ke Lituania setelah Taiwan mengumumkan bahwa misinya di Vilnius akan disebut Kantor Perwakilan Taiwan.
Misi Taiwan di Eropa dan AS menggunakan nama kota Taipei, menghindari referensi ke pulau itu sendiri, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.
Penasihat keamanan nasional Presiden AS, Joe Biden, yakni Jake Sulllivan bericara dengan PM Lituania, Ingrida Simonyte dan menekankan dukungan untuk negaranya dalam menghadapi tekanan dari China.***