Gerakan memutar ini yang nantinya menawarkan lebih banyak informasi sehingga bandwidth komunikasi akan meningkat signifikan.
Tim peneliti juga mengembangkan alat transmisi agar gelombang vortex milimeter bisa berputar dalam tiga cara berbeda untuk membawa data tambahan.
Hasilnya, jaringan 6G mampu digunakan untuk sistem senjata dan pertahanan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari South China Morning Post, uji coba tersebut dilakukan di area Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Peneliti membangun sistem nirkabel yang bisa mengadakan siaran langsung secara simultan lebih dari 10.000 siaran dengan kualitas high-definition.
Baca Juga: Kembali Peringatkan Rusia Jika Lakukan Invasi, AS dan Ukraina Tegaskan Diplomasi
Mereka juga mengembangkan alat penerima yang bisa membaca banyak kode data hanya dalam sepersekian detik.
Jaringan 6G disebut-sebut lebih cepat 100 kali lipat dibandingkan jaringan 5G.
Kelebihan ini membuat jaringan 6G bisa digunakan untuk komunikasi bawah laut hingga luar angkasa.***