PR DEPOK - Jika Anda termasuk pengguna aktif gadget, internet, dan media sosial, maka harus waspada dengan penipuan online yang kerap terjadi saat bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang ini, menjadi incaran penjahat siber untuk melakukan modus penipuan berkedok voucher belanja atau diskon lainnya.
Terlebih voucher belanja dan promo yang ditawarkan sangat menarik dan menggiurkan. Sehingga membuat banyak orang kurang waspada terhadap bahaya penipuan.
Baca Juga: Cara Daftar PIP Kemdikbud Tanpa KIP dan KKS agar Dapat Bantuan Rp2,2 Juta untuk Siswa SD, SMP, SMA
Lantas, apa saja modus penipuan online yang kerap terjadi saat bulan Ramadhan?
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram @ccicpolri, berikut modus penipuan online yang kerap terjadi saat Ramadhan.
1. Penipuan voucher palsu belanja online Ramadhan
Modus penipuan pemberian voucher belanja online ini biasanya kerap terjadi melalui aplikasi sosial media seperti Whatsapp, Telegram dan lainnya.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1443 H Desain Keren dan Menarik, Cocok Diunggah ke Media Sosial
Biasanya, metode penipuan ini berupa link voucher diskon pada saat Ramadhan, dimana penerima pesan ini harus mengklik link tersebut untuk mendapatkan hadiah atau voucher palsu.
2. Penipuan undian dan THR berhadiah
Modus penipuan online saat Ramadhan selanjutnya adalah penipuan dengan modus menang undian atau hadiah Tunjangan Hari Raya (THR), melalui telepon atau sarana lainnya.
Penipu biasanya mengatasnamakan dari pihak bank, e-commerce, atau dompet digital, bahwa Anda memenangkan sejumlah hadiah.
Baca Juga: Gagal Finish Usai 'Diseruduk' Jack Miller, Joan Mir Justru Tak Marah, tapi Kesal Karena Ini
Jika Anda menerima panggilan telepon seperti itu, jangan pernah berikan data-data pribadi termasuk kode OTP Anda kepada siapapun.
3. Waspada pembaruan data melalui email
Ciri modus penipuan online ini adalah penipu mengirimkan pesan berisikan link palsu yang menyerupai website resmi bank atau dompet digital, melalui email atau sarana lainnya.
Jika link palsu tersebut diklik, maka Anda akan diminta untuk login dengan mengisikan data-data pribadi seperti username, password, nomor kartu debit atau kredit, dan lainnya.
Setelah mengetahui ketiga modus penipuan online di atas, Anda harus lebih waspada dengan tawaran-tawaran yang dirasa mencurigakan, agar nantinya tidak membuat Anda merugi. Semoga bermanfaat.***