PR DEPOK - Tuduhan Twitter bahwa Platform Meta (META.O) telah mencuri rahasia dagang mereka untuk membangun situs microblogging, Threads, mungkin merupakan serangan pertama dalam pertarungan hukum antara dua perusahaan raksasa media sosial itu. Akan tetapi para ahli mengatakan, bahwa Twitter harus menunjukkan bukti untuk menguatkan tuduhannya.
Dalam sebuah surat yang dikirim pada hari Rabu lalu, Twitter telah menuduh Meta menggunakan rahasia dagangnya untuk mengembangkan platform media sosial barunya, Threads. Twitter juga menuntut agar Meta berhenti menggunakan informasi tersebut.
Lewat surat tersebut juga, Twitter mengatakan bahwa Meta telah mempekerjakan lusinan mantan karyawan Twitter, banyak di antara karyawan tersebut menyimpan secara tidak benar perangkat dan dokumen dari Twitter, dan mengatakan Meta dengan sengaja menugaskan para mantan karyawan Twitter untuk mengerjakan Threads.
Ketika berita ini ditulis, belum jelas apakah gugatan dan tuduhan yang disebutkan telah diajukan secara hukum.
Baca Juga: 12 Link Download Poster atau Gambar Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H Terbaru dan Cantik
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman berita Reuters, sampai dengan berita ini ditulis, seorang juru bicara Twitter tidak segera membalas permintaan wawancara. Untuk juru bicara Meta, Andy Stone mengatakan dalam posting Threads pada hari Kamis lalu, bahwa tidak ada seorang pun di tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter.
Menurut pakar hukum, banyak kasus perusahaan menuduh pesaing yang mempekerjakan mantan karyawan dan memiliki produk serupa dengan mencuri rahasia dagang, kasus seperti itu sulit untuk dibuktikan.
Menurut Polk Wagner, seorang profesor hukum di University of Pennsylvania, mengatakan bahwa untuk memenangkan gugatan tersebut di pengadilan, sebuah perusahaan perlu menunjukkan bukti bahwa pesaingnya telah mengambil informasi yang bernilai ekonomi dan upaya perusahaan untuk menjaga rahasia dagang mereka atau "reasonable efforts".
Baca Juga: Pemkab Lumajang Data Kerusakan Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru, Sejumlah Jembatan Rusak