Tata Cara dan Niat Bacaan Puasa Syawal, Lengkap dengan Latin dan Artinya

14 Mei 2021, 17:05 WIB
Tata Cara dan Niat Bacaan Puasa Syawal, Lengkap dengan Latin dan Artinya. /Freepik/garakta_studio/Freepik

PR DEPOK - Hari Raya Idul Fitri menandai datangnya bulan Syawal dan berakhirnya Ramadhan. Bulan Syawal merupakan bulan simbol kemenangan bagi umat Muslim.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari dari laman Kemenag, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun" (HR. Muslim).

Dengan hadist di atas, Rasulullah saw sangat menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakan puasa syawal selama enam hari.

Baca Juga: China Niat Undang Palestina-Israel Bahas Perdamaian, Ferdinand: Semoga Tiongkok Jadi Fasilitator dan Mediator

Meskipun termasuk puasa sunnah, jika dilaksanakan, pahalanya sama dengan pahala satu tahun.

Kendati lebih sering dilaksanakan mulai tanggal 2, ada beberapa pendapat yang menyatakan Puasa Syawal tidak harus dimulai dari tanggal 2 Syawal. Namun, selama masih dilakukan saat bulan Syawal.

Pendapat Mazhab Syafi’I dan Hanafi, Puasa Syawal yang dikerjakan secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal lebih utama daripada tidak berurutan.

Sementara, Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menurut pendapat Imam Ahmad, puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan, boleh pula tidak berurutan.

Baca Juga: 5 Jus untuk Menurunkan Berat Badan, Mulai dari Jus Semangka hingga Jus Delima

Berikut Bacaan Niat Puasa Syawal:

Bacaan niat untuk malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.

Bacaan Niat untuk siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.

Baca Juga: Sindrom Havana Diklaim sebagai 'Senjata' Baru, Pejabat AS Konfirmasi 130 Pejabat Cedera Otak Misterius

Tata cara Puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum. Yang membedakan hanyalah niatnya.

Berikut tata cara puasa Syawal:

1. Niat Puasa Syawal

Niat Puasa syawal boleh dilakukan di malam hari, boleh di waktu makan sahur hingga terbit fajar. Bahkan boleh dilakukan ketika pagi jika terlupa atau kesiangan, karena ini merupakan puasa sunnah.

Hal ini berbeda dengan puasa Ramadhan yang niatnya harus di malam hari. Terakhir di waktu fajar. Tidak sah puasa Ramadhan jika niatnya setelah terbit fajar.

Baca Juga: Akses Online di banpresbpum.id untuk Cek Penerima BLT UMKM PNM Mekaar Rp1,2 Juta Bulan Mei 2021

2. Makan sahur

Makan sahur ini hukumnya sunnah. Ia disunnahkan dikerjakan sebelum terbit fajar dan disunnahkan diakhirkan. Namun tidak makan sahur pun tidak apa-apa, dalam artian puasa tetap sah. Misalnya jika terlambat bangun.

3. Menahan diri dari hal yang membatalkan

Yakni menahan dari makan, minum, berhubungan dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

Meskipun sudah niat Puasa Syawal, namun kemudian makan atau minum dengan sengaja di siang hari, otomatis puasanya batal.

Selama menjalankan puasa, hindari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa. Misalnya berkata dusta, ghibah dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Sentil Anies Baswedan, Fadli Zon Minta Mall Ditutup jika Ziarah Kubur Tidak Dibuka

4. Buka puasa

Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler