Tata Cara Salat Lailatul Qadar Beserta Niat dan Bacaannya

27 April 2022, 15:40 WIB
Ilustrasi - Berikut ini penjelasan lengkap mengenai tata cara salat Lailatul Qadar beserta niat dan bacaannya secara benar /Pixabay/rudolf_langer.

PR DEPOK – Sebagian masyarakat masih ada mencari tata cara salat Lailatul Qadar secara benar.

Seperti diketahui bersama, tata cara salat Lailatul Qadar banyak dicari di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Bagi Anda yang belum mengetahui secara rinci soal tata cara salat Lailatul Qadar, silakan simak di dalam artikel ini, beserta niat dan bacaan.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan. Malam ini lebih baik daripada seribu bulan.

Baca Juga: Daftar DTKS Kemensos Lewat Kelurahan, Cukup Bawa KTP dan KK Bisa Dapat PKH, BPNT dan STB Gratis

Hadist dari HR. Muslim, “Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut”.

Dihimpun Pikiranrakyat-Depok.com dari berbagai sumber, tata cara, niat, dan bacaan doa salat Lailatul Qadar adalah sebagai berikut.

1. Membaca niat salat Lailatul Qadar:

"Ushalli sunnata lailatil qadri rak’ataini lillahi ta’aalaa"

Artinya: "Saya niat shalat sunnah lailatul qadar dua rakaat karena Allah Ta’ala"

Baca Juga: Bupati Ade Yasin Ditangkap KPK Terkait Dugaan Suap, Suasana Komplek Pemkab Bogor Sepi

2. Takbir

3. Takbir ihram

4. Membaca surat Al-Fatihah

5. Membaca surat-surat pendek. Dalam hal ini sangat dianjurkan membaca surat At-Takasur, Al-Qadar dan Al-Ikhlas (3x)

Dalam pelaksanaan salat Lailatul Qadar tidak ada tahiyat awal. Sehingga, setelah sujud rakaat kedua, langsung berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga.

Baca Juga: Simak Info Jadwal dan Cara Cek Status Penerima BPUM 2022 di eform.bri.co.id Pakai KTP

Setelah itu dilanjutkan dengan tahiyat akhir pada rakaat keempat dan diakhiri dengan salam.

Selesai mengerjakan salat sunnah Lailatul Qadar, dianjurkan untuk membaca doa lainnya, antara lain seperti:

“Rabbij'alni muqimas-salati wa min urriyyatu rabbana wa taqabbal du'a. Rabbighfirli waliwalidayya walil-mu'minina yauma yaqumul-hisab”

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS: Ibrahim : 40-41).

Baca Juga: Sebelum Kena OTT KPK, Bupati Bogor Ade Yasin Terbitkan SE Larangan ASN Terima Gratifikasi Lebaran

Dalam hadist yang telah disebutkan di atas, diceritakan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha Allah SWT dengan bersungguh-sungguh.

Beliau memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf, sekaligus mengajak anggota keluarga untuk beribadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beribadah di waktu lainnya.

Baca Juga: Apakah BSU 2022 Sudah Cair? Simak Jadwal Pencairan dan Cara Cek Penerima BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta di Sini

Kesungguhan Nabi Muhammad SAW ini disebabkan beberapa faktor, antara lain karena sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadhan yang penuh berkah. Sebab, setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.

Adapun hadist Salat Lailatul adalah sebagai berikut:

“Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1901).

Demikian tata cara, niat, dan bacaan sholat Laitul Qadar yang dimulai di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler