Jangan Anggap Sepele, Makan di Waktu Ini Bisa Memicu Kegemukan dan Obesitas

15 Oktober 2022, 17:51 WIB
Berikut jam makan yang dapat sebabkan gemuk hingga obesitas. /Bru-nO/Pixabay /

PR DEPOK – Kegemukan yang bisa memicu obesitas, menjadi momok menakutkan bagi setiap orang. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa pola jam makan bisa meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas.

Ya, menurut sebuah studi, makan di waktu-waktu tertentu bisa memicu kegemukan dan obesitas.

Para ahli mendefinisikan, kegemukan memiliki indeks massa tubuh 30 persen lebih tinggi yang memungkinkan perpengaruh pada kesehatan tubuh.

Baca Juga: 25 Orang Tewas dan Puluhan Terjebak dalam Ledakan Tambang Batu Bara di Turki

Biasanya kegemukan atau obesitas, bisa meicu penyakit jantung, diabetes, kanker dan lainnya.

Perlu diketahui, mempertahankan pola makan yang sehat tidak hanya bermuara pada apa yang seseorang makan, tetapi jam makan ikut menentukan.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa jam berapa seseorangmakan akan memberikan dampak pada berat badan.

Baca Juga: Notifikasi BSU 2022 Masih Calon? Tenang BLT Subsidi Gaji Rp600.000 akan Cair Lewat Kantor Pos

Sebuah studi yang diterbitkan jurnal Cell Metabolism, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com, pengaruh jam makan seseorang ternyata sangat berpengaruh besar pada kegemukan atau obesitas.

Studi itu menyebut, seeorang yang makan di siang hari akan berpotensi meningkatkan risiko kegemukan.

"Dalam penelitian ini, kami bertanya, 'Apakah waktu yang kita akam penting ketika segala sesuatunya tetap konsisten?” kata peneliti dari Medical Chronobiology, Nina Vujovic.

Baca Juga: Siapkan NISN, Cek Nama Penerima Dana PIP Kemdikbud 2022 untuk Dapat Bantuan hingga Rp1 Juta

Dalam studi itu juga ditemukan, seseorang yang makan empat jam kemudian akan membuat perbedaan yang signifikan untuk tingkat rasa lapar, cara membakar kalori setelah makan, dan cara menyimpan lemak.

Sementara, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memaparkan, penurunan berat badan 5 hingga 10 persen kemungkinan akan meningkatkan kesehatan seseorang, seperti menurunkan tekanan darah, kolesterol darah, dan gula darah.

Namun, CDC menyebut, cara terbaik untuk menurunkan berat badan bukan dengan cara diet yang ketat.

Baca Juga: PKH Tahap 4 Mulai Cair Oktober-Desember 2022, Begini Cara Cek Penerima via cekbansos.kemensos.go.id

Sebab, seseorang dengan penurunan berat badan secara bertahap dan stabil (sekitar 1 hingga 2 pon per minggu) lebih mungkin untuk mempertahankan berat badan.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Best Life Online

Tags

Terkini

Terpopuler