Simak Tokoh Kartini dalam Film Indonesia dari Masa Ke Masa

- 20 April 2020, 20:25 WIB
SUZANNA, Mira Lesmana, Doris Callebaute, dan Sofia W.D dianggap sebagai sosok Kartini di dunia perfilman Indonesia
SUZANNA, Mira Lesmana, Doris Callebaute, dan Sofia W.D dianggap sebagai sosok Kartini di dunia perfilman Indonesia /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini adalah sosok pahlawan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor kebangitan perempuan pribumi pada masanya.

Kartini merupakan sosok cerdas, sedari kecil dia mendapatkan kesempatan untuk mengeyam pendidikan sehingga pola pikirnya serupa dengan wanita-wanita Eropa pada masa itu, di mana pola pikir mereka lebih bebas dan maju.

Kartini yang pintar dan sempat berpindah dari Jepara ke Jakarta juga mendirikan sebuah sekolah dan menjadi guru di dalamnya.

Baca Juga: Ribuan Ojek Pangkalan dan Sopir di Depok Dapat Bantuan Rp 600.000, Besok Cair Lewat ATM

Semasa hidupnya, kartini kerap membuat sebuah karya tulisan berupa surat, salah satu kaya populernya adalah buku "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Usai masa penjajahan, saat zaman perlahan-lahan semakin maju, Indonesia menunjukkan sosok Kartini lain dalam sebuah karya sinematik.

Kesetaraan gender kini dapat dirasakan pada semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang seni, sebab tak ada lagi sekat antara perempuan dan laki-laki dalam mengekspresikan karya seni.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Smartphone Pinky dan Osteoartritis pada Jari Akibat Terlalu Lama Chatting

Dikutip dari Antara, berikut ini Pikiranrakyat-depok.com sajikan sosok Kartini di dunia industri film Indonesia dari masa ke masa.

Sofia W.D era 1950-an

Di era pasca Indonesia merdeka, sosok Kartini telahh dimunculkan diberbagai karya sinematik, yang diperankan oleh Sofia W.D.

Baca Juga: Mahasiswi Ciptakan Masker Transparan, Mudahkan Kaum Tunarungu Berkomunikasi

Sofia merupakan aktris era 1970-an, kiprahnya di dunia sinematik bahkan menjulang hingga ke belangang layar.

Hikmat Darmawan, seorang pengamat film mengatakan bahwa Sofia merupakan sutradara yang sempurna.

Dia bahkan menembus Festival Film Berlin pad tahun 1950-an. Saat itu, sutradara film biasanya didominasi oleh kaum laki-laki sebab pekerjaan dan tanggungjawabnya cukup berat.

Baca Juga: Simak Cara Sterilisasi Masker N95, Bisa Digunakan Hingga Tiga Kali

Suzzana, Doris Callebaute era 1980-an

Sosok Doris naik daun pasca ia menciptakan karyanya berjudul "Inem Pelayan Seksi".

Doris kemudian membuat Inem Film yang memproduksi film-fim eksploitatif atau genre-genre seperti silat, horor, dan komedi seks yang cukup sukses hingga 1990-an.

Baca Juga: Kesal karena Pengadilan Tidak Adil, 2 Warga Depok Surati Jokowi

Untuk Suzzana, menurut Hikmat, sosok Suzanna memiliki pengaruh yang cukup besar untuk menarik penonton Indonesia, bahkan namanya kerap dijadikan judul film.

"Suzanna iru bintang di film-film B dan C, dia punya saying power, dia bisa menentukan film itu bagaimana. Makannya film-filmnya kan judulnya pakai nama dia, Suzzana apa," imbuh Himat.

Mira Lesmana era 2000-an

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Kota Depok Hari Ini, Senin 20 April 2020

Di tahun ini, industri film Indonesia mulai kembali bangkit dari tidurnya. Mira Lesmana yang kerap kali berkolaborasi dengan Riri Riza telah menciptakan banyak generasi Kartini baru.

Nia Dinata juga disebut sebagai sosok Kartini perfilman, apalagi ia kerap mengangkat isu perempuan dalam film-filmnya.

"Out of nowhere muncul Nia Dinata, dia tidak ikut perkumpulan orang-orang film sebelumnya tapi dia passionate sama film dan ditambah dia punya modal sebagai anak konglomerat," kata Hikmat.

Baca Juga: Karut-Marut Bansos PSBB, Wali Kota Depok Sebut Ada Warga di Komplek Elite Masuk Pendataan

"Kayak Joko Anwar, lanjutnya, kan awalnya sama dia juga, dia juga aktif dalam film-film indie. Jadi dalam konteks itu dia punya power lah," lanjutnya.

Tahun 2000-an merupakan gudang munculnya tokoh-tokoh perempuan perfilman yang karya-karyanya tidak bisa diremehkan seperti Mouly Surya, Gina S Noer, Upi serta Mieske Taurisia.

Sementara ari sisi film indie, nama-nama sutradara yang Sugiharti Halim, Aryanti Darmawan serta Tintin Wulia.

Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Mertua Putra Nababan Meninggal, Simak Faktanya

"Betapa banyak banyaknya posisi perempuan yang kuat di perfilman kita. Memang langgam zaman seperti itu, berakhirnya orde baru sehingga relatif berakhir tuh bapakisme," ujar Hikmat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x