PR DEPOK - Bulan Februari tahun 2024 akan sedikit lebih lama dari biasanya. Ini adalah Tahun Kabisat dan Hari Kabisat jatuh pada Kamis, 29 Februari.
Sebagian kita mungkin mengerti jika Tahun Kabisat terjadi setiap 4 tahun sekali.
Namun, tahukah Anda alasan fenomena ini terjadi setiap 4 tahun dan selalu jatuh pada bulan Februari?
Apa Tujuan Tahun Kabisat?
Baca Juga: Info Rekomendasi Bakso di Nganjuk: 5 Kedai Ini Dikenal Sajikan Menu yang Lezat
NASA melaporkan bahwa planet ini membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengorbit matahari. Bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 46 detik untuk mengorbit matahari. Meskipun jumlah tersebut dibulatkan menjadi 365 hari dalam kalender Gregorian sebagai tahun biasa, hampir enam jam tambahan tersebut tidak hilang. Maka dari itu, Tahun Kabisat ditetapkan.
Jadi, kabisat ditambahkan untuk memperhitungkan perbedaannya. Tambahan satu hari membuat kalender dan musim tidak sinkron dan berdampak pada perhitungan musim menanam, memanen, dan siklus lainnya. Selain itu, tanpa Hari Kabisat, setiap 100 tahun akan ada 24 hari libur.
“Misalnya, Juli adalah bulan musim panas. Apabila tak ada tahun kabisat, semua jam yang hilang akan bertambah menjadi hari, minggu, dan bahkan bulan. Pada akhirnya, dalam beberapa ratus tahun ke depan bulan Juli akan masuk kalender musim dingin,” tulis NASA dalam laporannya yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari CBS, pada 29 Februari 2024.
Mengapa Hari Kabisat di Bulan Februari?
Alasan Hari Kabisat jatuh pada bulan Februari sangat dipengaruhi sejarah Romawi Kuno.