Demi Jaga Daya Tahan Tubuh di Masa Covid-19, Kemenkes Nilai Pola Makan Sehat Itu Tak Harus Mahal

- 1 Oktober 2020, 08:14 WIB
Ilustrasi bahan makanan bergizi.*
Ilustrasi bahan makanan bergizi.* /Pixabay./

Selain itu kampanye Gerakan Masyarakat (Germas) "Isi piring ku" menjadi kampanye yang bertujuan untuk hidup sehat, dalam kampanye tersebut digaungkan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mengisi piringnya dengan makanan pokok, sayur-sayuran, buah-buahan, lauk pauk, dan minum delapan gelas air putih setiap hari.

Selain itu dalam kampanye Germas yang rutin dibewarakan tersebut masyarakat diminta untuk berolahraga secara rutin guna menjaga kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama Kirana menuturkan bahwa pemberian edukasi tentang pangan lokal, diberikan untuk mengubah perilaku gaya hidup sehat dan bergizi.

Selain itu, ia menilai bahwa masyarakat harus terus berkreasi guna membuat menu makanan yang sehat, bergizi dan tidak mahal, lantaran menu dengan kandungan gizi tinggitidak melulu mahal.

Baca Juga: Gatot Sebut PKI Bangkit, Putra DN Aidit: Kalau Mau Nyapres Ikut Pilpres 2024, Jangan Jual Isu Itu!

Diketahui Kirana menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi sektor kesehatan, dan pendidikan merupakan bentuk kolaborasi guna memberikan edukasi kesehatan tersebut.

"Karena akses paling mudah untuk sampaikan intervensi berupa suplementasi adalah melalui pendidikan. Itu cara terbaik," tuturnya.

Sementara itu, Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 topik pangan dan tata guna lahan menjadi pas.

Ia menilai bahwa masyarakat yang terkena infeksi SARS-CoV-2 biasanya mengalami anoreksia, tidak mau makan, namun bila modal awal kesehatannya baik maka proses penyembuhnya akan menjadi lebih cepat.

Baca Juga: Agar Tak Berbenturan, Pakar Ungkap Perbedaan Kelola Uang Pribadi dan Bisnis di Kalangan Pengusaha

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x