Cek Fakta: Beredar Kabar Covid-19 Hanyalah Tipuan untuk Menutupi Penyakit Radiasi, Simak Faktanya

24 November 2020, 13:23 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Eduardo RS /Pixabay

PR DEPOK – Beredar video yang memperlihatkan seorang wanita mengaku sebagai mantan pekerja NHS mengatakan di depan kamera bahwa Covid-19 tidak menular dan virus tersebut merupakan sebuah tipuan yang hanya untuk menutupi penyakit radiasi.

Video tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Katie Mui dengan durasi 7 menit 53 detik pada 16 November 2020. Hingga kini, video itu telah dibagikan sebanyak 1.300 kali dan mendapat 364 komentar.

Informasi keliru terkait video yang menyebutkan bahwa Covid-19 merupakan sebuah tipuan yang hanya untuk menutupi penyakit radiasi. Mafindo

"Semua ini tidak ada hubungannya dengan virus. Ini berkaitan dengan radiasi. Dan radiasi menyerang paru-paru. Ia juga menyerang bagian tubuh lain tetapi paru-paru adalah jaringan yang rapuh sehingga mereka lebih cepat terpengaruh. Jika orang mulai membaca tentang penyakit radiasi, pneumonitis radiasi, paparan radiasi, maka mereka akan menyadari bahwa semua hal yang berkaitan dengan Covid adalah hal yang sama. Masalah Covid dan virus hanyalah tabir asap,” tutur wanita dalam video itu dengan percaya diri serta disertai narasi sebagai berikut.

Baca Juga: Produksi Ganja di Rumah, Polisi Berhasil Amankan BCL di Hotel Kawasan Cengkareng

“Covid is smoke screen for radiation sickness” atau “Covid adalah tabir asap untuk penyakit radiasi.”

Mafindo melaporkan, dikutip Pikiranrakyat-depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang keliru.

Berdasarkan hasil penelusuran, ahli mengatakan bahwa pernyataan yang dilontarkan wanita tersebut, menunjukkan penyakit yang dinamakan pneumonitis radiasi.

Baca Juga: Kian Banyak Anggota Republik Akui Kemenangan Joe Biden, Donald Trump Kian Terdesak

Gejala penyakit pneumonitis radiasi dan Covid-19 memang serupa, namun keduanya sama sekali berbeda.

Pneumonitis radiasi adalah suatu bentuk peradangan paru-paru yang dapat muncul dengan sendirinya dalam beberapa minggu dan bulan setelah seseorang menjalani pengobatan radiasi untuk kanker.

Gejala tersebut berupa sesak napas, batuk dan demam yang mirip dengan Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Putri dan Menantu Habib Rizieq Mangkir dari Panggilan Klarifikasi Polisi, Polri Layangkan Peringatan

Sementara itu, ahli onkologi radiasi Narek Shaverdian dan Annemarie Fernandes Shepherd, dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center mengatakan bahwa penyakit yang diderita wanita itu taka da hubungannya dengan virus.

“Mereka disebabkan oleh etiologi yang sangat berbeda, pneumonitis radiasi tidak ada hubungannya dengan virus,” tuturnya.

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa klaim yang menyebutkan virus Covid-19 merupakan sebuah tipuan yang hanya untuk menutupi penyakit radiasi adalah klaim yang salah atau tidak benar.

Baca Juga: Soal Tolakan dan Hinaan terhadap Habib Rizieq, Buya Yahya: Tujuannya Baik, Jangan Buru-buru Menilai

Sebelumnya, komisi internasional untuk perlindungan radiasi non-Ionisasi juga telah menangani klaim radiasi dari medan elektromagnetik (EMF) yang menyebabkan virus Covid-19, khususnya terkait dengan jaringan 5G.

Namun, komisi tersebut mengatakan klaim itu tidak layak karena tidak didukung oleh bukti apa pun.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler