PR DEPOK - Beredar sebuah video yang diklaim sebagai video evakuasi bawah laut pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Video itu merupakan video Tiktok dari akun bernama melyariandini yang dibagikan ulang oleh akun Facebook bernama Rehana Akmal pada 11 Januari pukul 7.38 WI.
Bersamaan dengan video yang diunggahnya, akun Rehana Akmal menuliskan narasi sebagai berikut.
Baca Juga: HRS Tuntut Raffi Ahmad-Ahok Diproses Hukum, Teddy Gusnaidi: Jangan Dengerin Rizieq, Ngawur Dia!
“Merinding dgr suara tangisan dr potongan. Anggota tubuh mreka.. Ya alloh smg srmua pnunpang pesawat Sriwijaya khusnol khotimah”
Setelah ditelusuri lebih jauh, klaim video evakuasi bawah laut pesawat Sriwijaya Air SJ 182 adalah klaim tidak benar atau hoaks.
Turn Back Hoax di situs resminya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Jumat 15 Januari 2021, memberikan fakta sebenarnya.
Faktanya, video tersebut bukan merupakan video evakuasi bawah laut pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Baca Juga: Raffi Ahmad Disudutkan Soal Kerumunan, Akhmad Sahal: Jangan Hanya Dia, ke Ahok dan Artis Lain Juga
Video itu adalah video evakuasi bawah laut pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh pada 29 Oktober 2017 lalu.
Unggahan tersebut juga merupakan potongan pada menit 2.05 hingga 3.03 dari video wawancara salah satu penyelam yang ikut melakdanakan evakuadi bawah lait pesawat Lion Air JT 610.
Versi lengkap berdurasi 8 menit 21 detik tersebut pertama kali diunggah oleh kanal YouTube Niteni tv pada 22 Desember 2019 dengan judul 'Lion Air JT 610 – Suara Tangis Evakuasi Bawah Laut’.
Baca Juga: HRS Minta Raffi-Ahok Diproses Hukum, Ferdinand: Mereka Tamu Undangan, Apa di Petamburan Diproses?
Pada menit awal video asli tertulis narasi ''Video ini adalah wawancara eksklusif Nitenitv dengan driver Hendrata Yudha dalam saat dia sedang melakukan proses evakuasi bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan karawang Jawa barat".
Dari penjelasan tersebut, kabar video yang diklaim sebagai video evakuasi bawah laut pesawat Sriwijaya Air SJ 182 adalah klaim keliru dan termasuk dalam kategori False Content.***