PR DEPOK – Beredar kabar yang menyebutkan bahwa Kota Semarang dikepung banjir akibat kiriman air dari Jakarta.
Kabar itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Anjas Meox pada 8 Februari 2021 dengan narasi sebagai berikut.
“Semarang d kepung banjir akibat kiriman air dari Jakarta,, biar cebong nonggol."
Baca Juga: Sepakat Edhy Prabowo dan Juliari Dituntut Hukuman Mati, Arief Poyuono: yang Gak Setuju ke Laut Aja!
Setelah ditelusuri lebih jauh, kabar yang menyebutkan Kota Semarang dikepung banjir akibat kiriman air dari Jakarta adalah klaim keliru atau hoaks.
Turn Back Hoax di situs resminya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat 19 Februari 2021, memberikan fakta sebenarnya.
Faktanya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sebuah wawancara stasiun televisi mengatakan bahwa penyebab banjir yang terjadi di Semarang karena adanya dua masalah di hulu dan hilir.
“(Penyebab) hulunya penggundulan hutannya tinggi,” kata Ganjar Pranowo.
“Yang di bawah (hilir, red.) kita menghadapi land subsidence (penurunan tanah, red.),” kata dia melanjutkan.
Sebagaimana diketahui, Kota Semarang telah dikepung tiga banjir sekaligus, yaitu banjir kiriman dari hulu, banjir lokal, dan banjir rob.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai KLHK, Saparis Soedarjanto mengatakan bahwa banjir di Semarang disebabkan oleh penyesuaian infrastruktur penampung air yang tidak berbanding lurus dengan laju pembangunan.
Untuk diketahui, pada Sabtu 6 Februari 2021 lalu, Kepala Stasiun Klimatologi Semarang menjelaskan analisis sementara menunjukkan bahwa pengaruh aktif Angin Monsun Dingin Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Kondisi itu, menurutnya, didukung dengan massa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantura tengah-barat termasuk Kota Semarang.
Baca Juga: Amankan 15 Orang dalam Kasus Mafia Tanah, Polisi Sebut Ada Pemalsuan Identitas dan Figur Korban
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa klaim banjir yang mengepung Kota Semarang adalah banjir kiriman dari Jakarta adalah informasi yang keliru dan termasuk dalam kategori Konten yang Salah.***