PR DEPOK – Beredar kabar yang mengklaim bahwa agama Islam dilarang di Angola dikarenakan imbas dari hutang luar negeri ke China.
Klaim tersebut beredar di media sosial, terdapat video yang menampilkan sosok Habib Rizieq Shihab.
Di video tersebut Habib Rizieq memberikan informasi dan keterangan bahwa salah satu negara di Afrika, Angola sedang terlilit hutang ke China.
Dan perlahan Negara China mengatur Angola, salah satunya melarang adanya agama Islam di Angola dengan narasi sebagai berikut.
“Mesjid ditutup dengan alasan berlawanan dan bertentangan dengan adat istiadat,” ucap Habib Rizieq.
Jabar Sabar Hoaks melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Faktanya isu atau klaim tersebut merupakan isu yang telah lama beredar pada tahun 2013 lalu dan kini beredar kembali.
Selain itu asal muasal dari berita tersebut yang mengklaim bahwa agama Islam dilarang di Angola datang saat BBC mewawancarai nazir masjid bernama Campos yang mengatakan bahwa masjidnya sendiri ditutup oleh pemerintah.
Dan penutupan itu terjadi beberapa tahun yang lalu dan, pada periode yang sama, beberapa hancur.
Dirinya juga mengatakan bahwa masjid tersebut dihancurkan karena pemerintah mengatakan mereka tidak memiliki izin untuk pembangunan tersebut.
Pada tahun 2016 juga terdapat sebuah artikel yang berjudul “Pesan Berantai Islam Dilarang di Angola Tidak Benar”.
Dan dalam artikel tersebut berisi Kemlu Angola dan juga imam besar masjid di Angola mengkonfirmasi tidak ada pembakaran dan pelarangan Islam di Angola
Dengan begitu, klaim bahwa agama Islam dilarang di Angola dikarenakan imbas dari hutang luar negeri ke China, merupakan hoaks dengan kategori manipulated content.***