PR DEPOK – Baru-baru ini beredar informasi yang mengklaim bahwa pandemi Covid-19 dan lockdown adalah skenario yang dimainkan oleh salah satu yayasan di Amerika Serikat (AS).
Kabar skenario yang beredar di grup Facebook bernama "Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia" itu menyebutkan bahwa sebuah yayasan asal AS bernama Rockefeller Foundation telah merencanakan pandemi sejak 10 tahun lalu dengan narasi berikut.
“Skenario wabah dan lockdown di dunia saat ini telah direncanakan oleh sebuah yayasan yang ada di Amerika bernama Rockefeller Foundation. Rencana global ini ditulis dalam sebuah tulisan berkedok “Kajian Akademis” yang berjudul Scenario for the Future of Technology and International Development. Di dalam tulisan ini pun telah menyebutkan bahwa kedepan dunia akan memasuki masa wabah dan lockdown dimana semua orang tidak boleh keluar tanpa menggunakan masker, dan harus menggunakan masker saat akan masuk ke gedung. Selain itu dalam tulisan ini juga persis menyebutkan bahwa Cina adalah Negara yang pertama kali akan melakukan lockdown di dunia. Hal ini sama seperti yang terjadi di Wuhan saat Covid pertama melanda negara tersebut”.
Lantas, benarkah sejumlah elite di AS telah merancang skenario Covid-19 dan lockdown?
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Mafindo, dugaan adanya skenario Covid-19 dan mekanisme lockdown adalah informasi yang keliru.
Adapun dokumen “Scenario of the Future of Technology and International Development” yang dimaksudkan bukan dokumen operasi untuk merencanakan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kenal Sejak 10 Tahun Lalu, Ivan Gunawan Sebut Aldi Taher Kini Jadi Sosok Berbeda
Dokumen yang dikeluarkan oleh Rockefeller Foundation pada tahun 2010 merupakan kajian analisis untuk membayangkan keadaan dunia dalam empat skenario.
Salah satu skenario yang dimaksudkan adalah terkait pandemi global.
Belum lagi dalam dokumen tersebut sama sekali tidak disebutkan mengenai SARS-CoV-2 atau pandemi Covid-19.
Untuk diketahui, skenario tentang pandemi global yang dibuat Rockefeller Foundation ditulis berdasarkan pengalaman saat wabah flu H1N1 pada 2009.
Pada halaman 18, skenario pandemi global akan menimpa pada 2012 dengan jenis virus yang sangat ganas dan mematikan.
Banyak negara kewalahan, bahkan negara yang paling siap menghadapi pandemi sekalipun.
Tujuan skenario itu dibuat sebagai upaya merencanakan adaptasi internasional dan pembentukan kemampuan untuk mengantisipasinya melalui teknologi.
Sementara itu, organisasi pemeriksa fakta AS, Snopes, pun telah menjelaskan bahwa dokumen tersebut juga mengeksplorasi bagaimana populasi global dapat bereaksi selama pandemi, bukan rencana tentang operasi manual untuk membuat virus jenis baru.
Dengan demikian, video yang menginformasikan bahwa pandemi Covid-19 telah direncanakan oleh Rockefeller Foundation adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Sebagai informasi tambahan, Rockefeller Foundation adalah yayasan yang bergerak dalam pengembangan di bidang kesehatan modern dan vaksin yang berkomitmen mempromosikan kesehatan masyarakat dan mengatasi tantangan global.***