PR DEPOK – Beredar kabar di media sosial yang mengklaim bahwa jalan tol di Indonesia secara desain tidak aman.
Tak hanya itu, menurut kabar yang beredar di platform Instagram itu, menyebutkan bahwa jalan tol di Indonesia secara material jalan tidak aman.
Keresahan ini diceritakan oleh salah satu akun yang mengaku heran dengan penerapan semua desain jalan tol di Indonesia.
Namun benarkah semua jalan tol di Indonesia menerapkan desain yang tidak aman?
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagram Badan Pengatur Jalan Tol, @pupr_bpjt terdapat beberapa keterangan dan fakta sebenarnya.
Ternyata kabar yang mengklaim bahwa jalan tol di Indonesia menerapkan desain yang tidak aman merupakan hoaks.
Diketahui bahwa setiap jalan tol (yang beroperasi) sudah melalui tahap uji laik fungsi dan uji laik operasi.
Baca Juga: Polemik Permendikbudristek Nomor 30, Mardani Ali Sera: Celah Melegalkan Seks Bebas
Hal tersebut dilalukan sesuai standar manajemen dan keselamatan lalu lintas.
Salah satu yang dicek (sebelum beroperasinya tol) di antaranya skin resistance, beton, dan aspal.
Kemudian, jenis pembatas antar jalur sudah mempertimbangkan fatalitas ketika kecelakaan.
Pengunaan median terbuka justru sering membuat kendaraan hilang kendali dan tergelincir ke jalur lawan.
Oleh karena itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan median terbuka diganti menjadi Beton Rigid, Guard Rail, dan Wire Rope.
Baca Juga: Link Nonton Reflection of You Episode 9, Tayang Malam Ini Pukul 20.30 WIB
Untuk menghindari kecelakaan, satu hal yang perlu Anda ingat, jika pedal rem tidak bisa membuat kendaraan langsung berhenti pada saat kecepatan tinggi.
Sehingga Anda harus tetap menjaga jarak aman kendaraan, batasi kecepatan maksimal 80-100 kilometer per jam, beristirahatlah ketika Anda lelah dan ngantuk di rest area.
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi yang mengatakan jika jalan tol di Indonesia tidak aman merupakan kabar yang tidak benar.***