Cek Fakta: Tersiar Kabar FBI Amankan Profesor Pembuat Virus Corona, Simak Faktanya

5 April 2020, 21:08 WIB
FOTO tangkapan layar informasi yang menyebut penangkapan profesor harvard terkait pembuatan virus corona.* /Turn Back Hoax/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona masih menjadi ancaman bagi penduduk dunia saat ini.

Sejak kemunculannya di Wuhan, Tiongkok, virus corona kini telah menginfeksi hingga lebih dari 1 juta penduduk di dunia.

Saat ini kasus terbanyak berada di negara Amerika Serikat dengan total terinfeksi sebanyak 311.637 kasus per tanggal 5 April 2020 menurut laporan dari situs world meters.

Seiring dengan peningkatan jumlah kasus virus corona, kini penduduk dunia juga dikhawatirkan dengan berbagai isu terkait pandemi ini.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Gareth Southgate Sepakat Potong Gaji 30 Persen 

Baru-baru ini, telah beredar sebuah video yang mengklaim bahwa Biro Investigasi Amerika Serikat atau FBI telah menangkap seorang profesor dari Universitas Harvard dengan dua orang warga negara Tiongkok.

Informasi tersebut beredar di media sosial. Salah satu akun Facebook telah mengunggah video yang berdurasi 2 menit 20 detik tersebut.

Narasi yang dituliskan dalam keterangan video tersebut mengungkapkan bahwa orang-orang yang ditangkap tersebut bekerja untuk perguruan tinggi di Wuhan, Tiongkok

"FBI Mengumumkan Penangkapan Profesor Harvard dan Ketua Biologi Kimia yang tertangkap bekerja sama dengan Universitas Cina di Wuhan, Tiongkok,” tulis unggahan Facebook tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Tunjukkan Studi Emosi pada Ekpresi Wajah Tikus 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui situs resminya yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com, mengatakan bahwa informasi yang mengklaim adanya penangkapan profesor Universitas Harvard karena telah membuat virus corona adalah informasi yang salah.

Berdasarkan hasil penelusurannya, diketahui bahwa ketiga orang yang ditangkap tersebut merupakan penangkapan dengan kasus yang berbeda.

Pada 28 Januari 2020, menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Charles Lieber dan dua warga negara Tiongkok, Yanqing Ye dan Zaosong Zheng, didakwa dalam tiga kasus yang berbeda dan tidak terkait dengan perguruan tinggi di Wuhan.

Dalam dakwaannya, justru Charles Lieber didakwa akibat membuat pernyataan salah dan data fiktif serta pemalsuan visa.

Baca Juga: Ingin Beli Rokok, Pria Ini Dihentikan Robot Polisi di Tengah Lockdown 

Sedangkan warga Negara Tiongkok didakwa akibat menyeludupkan 21 bahan penelitian biologi ke dalam kaus kaki miliknya dan membuat data fiktif serta membuat pernyataan palsu.

Maka, berdasarkan informasi yang telah dihimpun Pikiranrakyat-depok.com, dapat disimpulkan bahwa video yang beredar tersebut tidak ada kaitannya terhadap kasus penangkapan pembuatan virus corona.

Selain itu, tidak ada satu pun dari dakwaan tersebut yang menyinggung tentang keterlibatan ketiganya dalam pembuatan virus corona.

Lieber dikaitkan dengan virus corona hanya karena kebetulan bekerja di sebuah universitas di Wuhan, kota di mana virus tersebut pertama kali muncul.

Dapat disimpulkan bahwa informasi narasi dalam keterangan video tersebut adalah hoaks.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler