Cek Fakta: Hoaks Kabar Puluhan Hotel di Bali Dijual Karena Dampak Virus Corona

6 April 2020, 20:52 WIB
ILUSTRASI hotel di Bali yang sepi.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Industri pariwisata di Bali saat ini benar-benar tengah terpukul sebagai dampak dari merebaknya virus corona.

Sejak awal April, Pemerintah Indonesia telah melarang masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia.

Jumlah kunjungan wisatawan dari luar negeri mengalami penurunan drastis begitu pun di Bali, lebih dari 90% kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata menurun drastis.

Penurunan wisatawan tersebut sangat dirasakan oleh para pelaku usaha pariwisata seperti hotel, perjalanan wisata, transportasi wisata, pemandu wisata, hingga pengrajin oleh-oleh Bali.

Baca Juga: Permudah Belanja saat Pandemi, Depok Ciptakan Pasar Tradisional Online 

Lebih jauh penurunan jumlah wisatawan mancanegara ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali karena sektor pariwisata memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDRB Provinsi Bali.

Berkaitan dengan itu, belum lama ini telah beredar informasi melalui media sosial Twitter yang mengklaim bahwa puluhan hotel berbintang di Pulau Dewata dijual karena terdampak pandemi virus corona.

Disebutkan dalam narasi unggahan tersebut ada 40 hotel di Bali akan dijual.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui situs resminya yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com, mengatakan bahwa informasi yang mengklaim puluhan hotel di Bali dijual adalah informasi yang salah.

Baca Juga: Detik-detik Ular Muncul di Kaca Depan Mobil Pengemudi di Tiongkok 

Faktanya, Ketua Bali Hotel Association (BHA), I Made Ricky Darmika Putra membantah informasi tersebut.

Dia menjelaskan bahwa yang terjadi adalah sebagian besar manajemen menutup sementara operasional hotel dalam rangka melaksanakan imbauan pemerintah terkait pandemi ini.

BHA merupakan asosiasi general manager hotel berbintang 4 dan 5 di seluruh Bali dan memiliki 168 anggota hotel dengan 32.000 kamar dan 46.000 karyawan.

Ricky tidak memungkiri saat ini hampir rata-rata hotel di Pulau Dewata ditutup sementara karena mengutamakan imbauan pemerintah tentang keselamatan yang utama dan tetap aman.

Baca Juga: Ramayana Depok Gulung Tikar, Puluhan Karyawan Terkena PHK Imbas Pandemi Corona 

Kalau pun ada beberapa hotel yang masih buka, maka hotel tersebut minimum mempunyai tingkat okupansi di bawah 10 persen dan restoran tutup lebih awal dari biasanya.

Hal senada disampaikan asosiasi profesi para general manager hotel yang tergabung dalam Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali.

Wakil Ketua IHGMA Bali, I Made Ramia Adnyana mengatakan terhadap informasi soal puluhan hotel di Bali yang akan dijual itu merupakan hoaks.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pulau Dewata memahami kondisi yang ada sebab menurutnya dalam kondisi pandemi, yang terpenting jiwa manusia tidak terpapar virus.

Pihaknya berharap kondisi ini hanya berlangsung untuk sementara waktu, setidaknya hingga Bulan Mei.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler