Cek Fakta: Infrared Thermometer Disebut Sudah Diatur untuk Bunuh Ulama, Simak Faktanya

11 April 2020, 20:09 WIB
TERMOMETER yang biasa dipakai untuk mengkur suhu tubuh saat pandemi virus corona.* /BENOIT TESSIER/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar di platform berbagi video Youtube yang menyatakan Partai Komunis Tiongkok mengatur infrared thermometer agar berada di angka 36-37 derajat celsius untuk membunuh ulama.

Infrared thermometer merupakan alat yang berfungsi sebagai pengukur suhu tubuh yang bisa mendeteksi temperatur sebuah objek dengan jarak tertentu menggunakan sinar inframerah

Situs resmi kemenkominfo melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com, kabar alat pengukur suhu tubuh yang digunakan untuk membunuh para ulama adalah hoaks dengan kategori disinformasi.

Baca Juga: Muncul Akun Erick Thohir for President di Media Sosial, Sang Menteri BUMN Beri Penjelasan

Pandemi virus corona membuat masyarakat tidak asing dengan berbagai alat medis seperti infrared thermometer atau alat pengukur suhu tubuh, dan masker bedah.

Seorang pemilik kanal Youtube mengunggah video berjudul Waspadalah: Hati-hati Alat ini Sudah di Setting Suhu 36-37 derajat celcius Oleh Komuis Cina untuk Membunuh Para Ulama-ulama Kita".

Video itu menampilkan potret seseorang sedang menunjukkan alat pengukur suhu tubuh berwarna biru-putih yang tetap menunjukkan angka temperatur 37,0 meski mesin alat tersebut telah dibongkar.

Kini video tersebut sudah tidak bisa ditemukan di Youtube.

Baca Juga: Hati-hati, Kuesioner Corona yang Anda Isi Bisa Jadi Puntu Masuk Penipuan

Setelah ditelusuri, video serupa ditemukan di kanal Youtube lain dengan judul Fake Infrared Thermometer dalam bahasa Thailand yang diunggah terlebih dulu, pada 4 April 2020.

Dalam keterangan berbahasa Thailand tersebut, dikatakan bahwa saat ini infrared thermometer atau alat pengukur suhu tubuh palsu telah banyak beredar di pasaran.

Video tersebut diunggah dengan maksud mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan selektif saat membeli infrared thermometer agar tidak tertipu.

Video itu juga mengingatkan konsumen untuk tidak tergiur harga murah sebab bisa saja barang yang dibeli palsu.

Video yang menampilkan seseorang tengah memegang infrared thermometer itu sama sekali tidak membicarakan tentang pembunuhan terhadap ulama.

Bisa disimpulkan, klaim terkait Partai Komunis Tiongkok mengatur infrared thermometer untuk membunuh ulama adalah klaim tidak berdasar dan menyesatkan.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Kemenkominfo

Tags

Terkini

Terpopuler