PR DEPOK – Beredar kabar yang mengklaim bahwa Malaysia mendapatkan kuota haji tambahan sebanyak 10 ribu kuota meski negara tersebut lockdown sejak Selasa, 1 Juni 2021.
Klaim tersebut datang dari cuitan yang akun Twitter bernama @habangbangsel yang mengaitkan pembatalan pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia pada tahun ini dengan penambahan kuota haji Malaysia dengan narasi sebagai berikut.
“Ngak mungkin!!! Sedangkan Malaysia mendapatkan tambahan 10.000 padahal lagi lock down di negara nya. Ini bukan masalah izin tapi masalah uang haji yg sudah tidak ada”.
Antara melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Baca Juga: Main Jetski Berdua di Bali, Billy Syahputra Minta Mahalini Peluk Dirinya
Faktanya dilihat dari berita yang berjudul “Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia,” yang publish oleh Antara pada 10 Maret 2021 bahwa pemberian tambahan kuota haji tersebut akan diberlakukan jika saat pandemi Covid-19 telah usai.
Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin pada 10 Maret 2021.
“Kami sudah dapat keputusan baik persetujuan apabila keadaan (Covid-19) pulih sepenuhnya kuota haji ditambah 10.000 dari jumlah yang ada,” ujar Tan Sri Muhyiddin.
Selain itu membandingkan pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada tahun ini dengan penambahan kuota haji bagi jemaah Malaysia itu dinilai tidak pas.
Karena Menteri Kantor Perdana Menteri Malaysia Urusan Agama, Zulkifli Mohamad al-Bakri juga sempat menyatakan bahawa sampai saat ini pihaknya belum menerima keputusan pemberangkatan jemaah haji Malaysia ke Tanah Suci dari pemerintah Arab Saudi.
"Yang pertama menjadi adab kita sebagai sebuah negara termasuk dengan Arab Saudi. Kita akan menunggu jawaban resmi dari mereka yang diantar surat kepada kita. Itu praktik biasa yang dilakukan setiap tahun," ujar Zulkifli
"Cuma lawatan saya ke Arab Saudi pada musim haji saya boleh sampaikan kalau pun ada haji pada musim pandemik ini jumlahnya akan dikurangi termasuk untuk negara-negara lain," lanjutnya.
Dengan begitu, klaim yang menyatakan Malaysia mendapatkan kuota haji tambahan meski lockdown, merupakan hoaks dengan kategori disinformasi.***