Fakta atau Hoaks: Beredar Kabar Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan pada Wanita, Simak Faktanya

- 16 Juli 2021, 13:33 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/fernandozhiminaicela.

PR DEPOK – Beredar kabar yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan wanita menjadi mandul.

Klaim tersebut berasal dari unggahan akun Facebook yang membagikan sebuah video berisikan seorang dokter asal Belanda bernama dr. Elke F de Klerk.

Dalam video tersebut dr. Elke F de Klerk memberikan pernyataannya terkait efek samping vaksin Covid-19. Dia menyebut bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan bagi wanita dan anak perempuan.

Baca Juga: Tagih Janji Luhut Covid-19 Terkendali 4-5 Hari, Haris Pertama: Lidah Tak Bertulang Gampang Berucap Tanpa Mikir

Bahkan dia juga menyebutkan bahwa efek samping dari vaksin Covid-19 adalah infeksi sel yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan juga bisa mengubah genetik DNA seseorang untuk selamanya.

Unggahan tersebut juga dilengkapi dengan narasi sebagai berikut.

Mudah mudahan IDI tidak melaporkan ibu ini ke Kepolisian Belanda”.

Jabar Saber Hoaks melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.

Baca Juga: Sindir Luhut Tak Bisa Kendalikan Covid-19, Sahroni: yang Bisa Dikendalikan Hanya WNA Kayanya, Benar Kan Ya?

Faktanya, Dr. Kate O’Brien yang merupakan Direktur Program Imunisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa rumor atau klaim tersebut keliru.

Dr. Kate O’Brien juga mengatakan bahwa rumor tersebut merupakan rumor lama yang sering muncul.

"Vaksin yang diberikan ke orang-orang tidak bisa menyebabkan kemandulan. Ini adalah rumor lama yang sering muncul juga pada banyak vaksin lain dan selama ini tidak pernah terbukti kebenarannya," ujar Kate melalui akun Twitter-nya.

Klaim tersebut awalnya didasari dari pesan RNA dalam vaksin dapat menyebabkan kemandulan dengan secara tidak sengaja menyerang protein di dalam plasenta, karena struktur protein spike-nya mirip.

Baca Juga: Menyoal Vaksinasi Covid-19, Jansen Sitindaon: Berilah Rakyat Vaksin Super Bagus

Namun kedua hal tersebut telah dipastikan adalah struktur yang sangat berbeda.

Berbagai studi juga telah menunjukan bahwa antibodi terhadap protein spike SARS Cov-2 tidak akan menyerang plasenta.

Dikarenakan ditemukan antibodi Covid-19 pada bayi yang baru lahir. Antibodi tersebut telah melewati plasenta dari ibunya ketika mereka terinfeksi selama masa kehamilan. 

Tidak hanya itu pada uji klinis vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca pun ada 53 kehamilan.

Hasil dari kehamilan tersebut tidak berbeda dengan peserta yang menerima vaksin Covid-19 dibandingkan yang tidak.

Baca Juga: Jepang Akan Evakuasi Warganya karena RI Alami Lonjakan Kasus Covid-19, HNW: Mudah-mudahan Diikuti Tiongkok

Hal itu menunjukan bahwa vaksin ini tampaknya memiliki pengaruh kecil terhadap kesuburan atau kehamilan.

Dengan begitu, kabar yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan wanita menjadi mandul adalah hoaks dengan kategori misleading content.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x