Network
PR DEPOK - Kabar pemasangan microchip sebelumnya memang sudah beredar luas di masyarakat.
Tak sedikit masyarakat dibuat heboh dengan kabar soal pemasangan microchip.
Terkait kabar tersebut, kabarnya Puan Maharani menyarankan kepada masyarakat untuk menanam microchip di tangan.
Kabar soal pemasangan microchip di tangan tersebut beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Link Live Streaming AC Milan vs Porto di Liga Champions Kamis, 4 November 2021 Pukul 00.45 WIB
Kabar tersebut diunggah dalam bentuk video oleh akun TikTok @ESCHATOLOGY.CHANEL tentang Puan Maharani yang sarankan tanam microchip di tangan.
Diketahui juga, video tersebut diambil saat wawancara Puan Maharani, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Lantas apakah benar penyataan dari video tersebut?
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata kabar yang mengklaim bahwa Puan Maharani menyarankan untuk tanam microchip di tangan merupakan hoaks.
Baca Juga: Febri Haryadi Punya Kenangan Spesial saat Persib Kontra Persela Lamongan
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Kominfo, terdapat beberapa keterangan dan fakta untuk meluruskan hoaks tersebut.
Sebelumnya, adapun narasi lengkap dalam video tersebut, "WADUH…WADUH… PUAN MAHARANI SARANKAN PASANG MICROCHIP DI TANGAN."
Baca Juga: Febri Haryadi Punya Kenangan Spesial saat Persib Kontra Persela Lamongan
Faktanya, perencana pemasangan chip yang diajukan oleh Puan saat itu tidak ditujukan kepada seluruh masyarakat, namun kepada pelaku kejahatan seksual.
Pemasangan chip ini menurut Puan merupakan tindakan pengawasan dan pencegahan.
Dilakukannya pengawasan dan pencegahan tersebut agar pelaku tindak kejahatan seksual ini tidak mengulangi kejahatannya lagi.
Baca Juga: Link Live Streaming Mata Najwa, PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini, Tayang di Trans 7 Malam Ini
Berdasarkan pemaparan fakta yang sudah dijelaskan di atas, pernyataan Puan Maharani yang menyarankan kepada masyarakat untuk menanam microchip di tangan adalah keliru.
Konten tersebut termasuk ke dalam kategori disinformasi.***
