Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Tunjukkan Studi Emosi pada Ekpresi Wajah Tikus
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui situs resminya yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com, mengatakan bahwa informasi yang mengklaim adanya penangkapan profesor Universitas Harvard karena telah membuat virus corona adalah informasi yang salah.
Berdasarkan hasil penelusurannya, diketahui bahwa ketiga orang yang ditangkap tersebut merupakan penangkapan dengan kasus yang berbeda.
Pada 28 Januari 2020, menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Charles Lieber dan dua warga negara Tiongkok, Yanqing Ye dan Zaosong Zheng, didakwa dalam tiga kasus yang berbeda dan tidak terkait dengan perguruan tinggi di Wuhan.
Dalam dakwaannya, justru Charles Lieber didakwa akibat membuat pernyataan salah dan data fiktif serta pemalsuan visa.
Baca Juga: Ingin Beli Rokok, Pria Ini Dihentikan Robot Polisi di Tengah Lockdown
Sedangkan warga Negara Tiongkok didakwa akibat menyeludupkan 21 bahan penelitian biologi ke dalam kaus kaki miliknya dan membuat data fiktif serta membuat pernyataan palsu.
Maka, berdasarkan informasi yang telah dihimpun Pikiranrakyat-depok.com, dapat disimpulkan bahwa video yang beredar tersebut tidak ada kaitannya terhadap kasus penangkapan pembuatan virus corona.
Selain itu, tidak ada satu pun dari dakwaan tersebut yang menyinggung tentang keterlibatan ketiganya dalam pembuatan virus corona.
Lieber dikaitkan dengan virus corona hanya karena kebetulan bekerja di sebuah universitas di Wuhan, kota di mana virus tersebut pertama kali muncul.