Pemeriksa Fakta di Dunia Kewalahan Tanggapi Banyaknya Hoaks Virus Corona

- 2 Mei 2020, 04:10 WIB
Ilustrasi hoaks
Ilustrasi hoaks /.*(Dok Pikiran Rakyat)

Baca Juga: Sinopsis Triple 9, Aksi Merampok dari Bos Mafia Rusia yang Tayang Malam Ini 

Staf Pengacara di Komite Reporter untuk Kebebasan Pers, Sarah Matthews mengatakan jurnalis maupun pemeriksa fakta memiliki tugas penting untuk memberikan informasi benar kepada publik dan mengatasi kesalahan informasi pada masa pandemi.

Matthews mengatakan, saat ini sangat penting bagi seseorang untuk mendapatkan informasi akurat selama krisis kesehatan masyarakat yang terjadi.

“Sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai," kata Matthews.

Kendati demikian, Matthews menilai ancaman yang dihadapi para pemeriksa fakta di dunia kian meningkat, seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar.

Baca Juga: Simak Cara Dapatkan Biaya Token Listrik Gratis Bulan Mei Lewat www.pln.co.id

Di Spanyol, pemeriksa fakta dari Newtral.es dan Maldita.es mengalami rentetan pelecehan digital oleh pendukung partai Vox.

Intimidasi itu berawal dari keputusan WhatsApp membatasi penerusan pesan hanya satu kali, untuk menghentikan penyebaran informasi salah pada masa pandemi virus corona.

Sementara itu, Newtral dan Maldita adalah bagian dari Jaringan Pengecekan Fakta Internasional (IFCN), yang menerima dukungan sebesar satu juta dolar AS masing-masing dari WhatsApp serta Facebook.

Dana itu disalurkan untuk membantu pemeriksa fakta "melawan" informasi salah terkait dengan COVID-19.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x