Pemeriksa Fakta di Dunia Kewalahan Tanggapi Banyaknya Hoaks Virus Corona

- 2 Mei 2020, 04:10 WIB
Ilustrasi hoaks
Ilustrasi hoaks /.*(Dok Pikiran Rakyat)

Baca Juga: Plat Motor Perampok di SPBU Cinere Tak Diketahui, Polisi Andalkan CCTV 

Pendukung Vox, yang merupakan partai sayap kanan di Spanyol, menganggap kebijakan perusahaan aplikasi pesan instan tersebut diambil lantaran ada campur-tangan Newtral dan Maldita.

Padahal, dukungan dana itu tidak ada hubungannya dengan keputusan WhatsApp, sebagaimana dilaporkan Poynter.org dalam artikel berjudul "Spanish fact-checkers targeted after WhatsApp limits forwarding".

Sementara itu, laboratorium pemeriksa fakta milik Latvia, Re: Check, selama masa wabah virus corona jenis baru itu telah menyanggah tujuh teori konspirasi terkait COVID-19 yang menyasar negara-negara Baltik.

Baca Juga: Malaysia Klaim Temukan Virus Corona Baru yang Ganas, 1 Pasien Dapat Tulari 120 Orang 

Pemeriksa fakta yang tergabung dengan IFCN dan sekaligus menjadi mitra Facebook itu, salah satunya membantah bahwa Latvia sebagai pencipta virus corona, seperti dikutip dari euvsdisinfo.eu dalam artikel "DISINFO: CORONAVIRUS COULD HAVE ORIGINATED FROM LATVIA".

Secara umum, pemeriksa fakta juga kerap diancam orang-orang yang artikelnya atau kontennya disanggah. Selain proses hukum, para pemeriksa fakta sering menjadi sasaran pelecehan, termasuk menerima ancaman kematian.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x