Berkat Adanya Sinergi, Gubernur BI Sebut Masa Kritis Pandemi Covid-19 Telah Berlalu

3 Desember 2020, 12:18 WIB
Bank Indonesia /

PR DEPOK - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan masa kritis pandemi Covid-19 kini sudah berlalu.

Setelah selama sembilan bulan seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, berjuang melawan pandemi Covid-19.

Hal tersebut berkat adanya sinergi yang mendorong stabilitas terjaga dan perekonomian mulai membaik.

Baca Juga: Kasus Suap SPAM KemenPUPR, KPK Panggil Mantan BPK dan Komisaris Leonardo Jusminarta

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakannya pada pembukaan Pertemuan Tahunan BI 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020.

"Sinergi itu perlu kita perkuat untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi lebih baik ke depan menuju Indonesia maju," kata Perry seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Menurut Perry, masa kritis yang sudah dilewati itu mendorong perekonomian global meningkat pada 2021 setelah mengalami kontraksi 3,8 persen pada 2020, kemudian ekonomi dunia diproyeksi tumbuh 5 persen pada 2021.

Baca Juga: Dinkes Klaim 437 Orang di Lingkungan Anies Baswedan dan Riza Patria Telah Jalankan Tes Usap PCR

Perry Warjiyo mengungkapkan sejumlah indikator membuat krisis terlewati di antaranya dukungan stimulus fiskal dan moneter yang besar dari sejumlah negara, termasuk di Amerika Serikat dan China, serta mulai meningkatnya mobilitas manusia dan aktivitas perekonomian.

Lebih lanjut, menurut Gubernur BI selain itu ketidakpastian pasar keuangan global mereda, kemudian aliran modal asing ke negara berkembang karena melimpahnya likuiditas global, rendahnya suku bunga negara maju, serta tekanan nilai tukar dari dolar AS juga menurun.

Sementara itu, di dalam negeri perekonomian juga membaik dan diproyeksi tumbuh positif pada triwulan IV-2020 dan berlanjut pada 2021 dengan diperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai kisaran 4,8-5,8 persen.

Baca Juga: Soal Kerumunan Massa di Megamendung, Bupati Bogor Akui Tak Mampu Kendalikan Massa FPI

Lanjutnya, pertumbuhan ekonomi juga meningkat di seluruh daerah, karena didukung kenaikan ekspor dengan perbaikan ekonomi global, konsumsi dengan stimulus belanja sosial pemerintah, investasi dengan stimulus belanja modal dan investasi swasta dengan UU Cipta Kerja.

"Meningkatnya mobilitas manusia dengan vaksinasi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Sedangkan inflasi, berada pada level rendah yakni di bawah dua persen pada 2020 dan tetap terjaga pada kisaran tiga plus minus satu persen pada 2021 karena permintaan masih lemah, stabilitas rupiah dan koordinasi tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Menteri KKP Masih Bergulir, KPK Kembali Amankan Dokumen Transaksi Keuangan

Perry mengatakan, selain itu defisit transaksi berjalan diperkirakan rendah di bawah 1,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020 dan 2021, begitu juga cadangan devisa meningkat, stabilitas eksternal terjaga dan neraca pembayaran surplus.

"Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat, didukung kebijakan stabilisasi BI, dan masuknya aliran modal asing, rupiah secara fundamental masih undervalued, dan berpotensi menguat dengan rendahnya inflasi," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler