Resesi itu Apa? Simak Pengertiannya, Lengkap dengan Penyebab hingga Dampak jika Terjadi

28 September 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi resesi. Berikut penjelasan lengkap tentang resesi, mulai dari pengertian, penyebab, hingga dampak bila terjadi. /Pixabay.Elchinator.

PR DEPOK - Kata resesi beberapa waktu lalu sempat trending di Google karena dirumorkan Indonesia akan turut mengalaminya. Lantas apa itu resesi?

Secara sederhana resesi adalah sebagai suatu kondisi dimana perekomonian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif.

Pandemi Covid-19 yang muncul sejak tahun 2020 lalu pun merupakan salah satu pemicu terjadinya resesi di beberapa negara.

Bahkan, hal itu telah menyebabkan angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin di berbagai negara juga alami peningkatan akibat lesunya perekonomian.

Baca Juga: Teja Paku Alam Pulih, Diyakini Bisa Bela Persib Bandung saat Duel dengan Persija Jakarta

Tentu tidak ada masyarakat yang berharap negaranya mengalami resesi, termasuk Indonesia. Namun tidak ada salahnya persiapkan diri jika skenario terburuk itu benar dirasakan.

Lantas apa saja hal yang harus dilakukan dan dipersiapkan kondisi keuangan agar bisa meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi tersebut?

1. Rumus Perencanaan Keuangan 10-20-30-40

Pastikan 20 persen dari yang digunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya.

Baca Juga: BLT Balita 2022 Masih Cair! Yuk Login Link Berikut agar Anak Usia Dini 0-6 Tahun Dapat Bansos Rp3 Juta

Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.

Hal ini perlu diingat sebab penting karena bisa saja kehilangan pekerjaan secara mendadak karena perusahaan tempat bekerja ditutup.

2. Mulai Kurangi Beban Pengeluaran

Jangan menambah beban pengeluaran seperti utang. Akan tetapi jika memungkinkan maka segera lunasi.

Bila dirasa sangat berat segera negosiasikan ke lembaga jasa keuangan untuk restrukturisasi.

Baca Juga: Demi Sukseskan Piala Dunia, Warga Sipil Gelar Wajib Militer hingga Qatar Izinkan Bir Disajikan Dekat Stadion

Jangan anggap enteng utang meskipun hanya dari kartu kredit karena Anda tidak tahu kondisi keuangan Anda ketika resesi ekonomi menghampiri.

3. Cek Portofolio Investasi

 

Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasi kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.

4. Hidup Sederhana

Hiduplah dengan sewajarnya, tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh atau mengalir.

Baca Juga: Referendum yang Digelar Rusia di Sebagian Dianggap Penuh Tekanan

Konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi. Namun, tetap perlu berkomitmen pada rencana keuangan.

Caranya adalah dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan bukan keinginan.

Kurangi pembelian yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan atau dibutuhkan. apalagi sifatnya hanya kesenangan jangka pendek.

5. Cermati Perkembangan Kondisi Ekonomi Terbaru

Baca Juga: Spanyol Taklukkan Portugal Setelah 80 Tahun, Penampilan Cristiano Ronaldo Dikritik

Anda diminta untuk mulai memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuangan masih lemah.

Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi.

Demikian penjelasan mengenai resesi, lengkap dengan penyebab, dampak, hingga hal yang perlu dipersiapkan jika skenario terburuk itu terjadi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: OJK

Tags

Terkini

Terpopuler