PR DEPOK - Dalam kondisi saat ini, stabilitas nilai tukar mata uang menjadi sangat penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia dengan mata uangnya, yaitu Rupiah.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, terutama di tengah gejolak ekonomi global.
Sejumlah langkah-langkah strategis untuk menjamin stabilitas nilai tukar Rupiah dilakukan.
Baca Juga: Info Update KLJ Tahap 2 2024, Sudah Tahu Belum?
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menekankan bahwa mereka terus berupaya mempertahankan stabilitas Rupiah dengan melakukan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lainnya yang diperlukan.
"Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi Valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukanm" kata Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur stabilitas nilai tukar Rupiah adalah kurs transaksi Rupiah terhadap Dolar AS.
Data kurs tersebut menunjukkan fluktuasi yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: 7 Warung Makan Legendaris di Nganjuk yang Terkenal Ramai Pengunjung dan Cita Rasa Otentik
Ini termasuk kenaikan dan penurunan nilai, seperti yang terjadi pada 16 April (Rp16.176), 17 April (Rp16.240), 18 April (Rp16.177), 19 April (Rp16.240).
Kemudian 22 April (Rp16.176), dan 23 April (Rp16.244), berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang disediakan oleh Bank Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas nilai tukar Rupiah meliputi kondisi geopolitik global, kekuatan Dolar AS, dan kebijakan suku bunga bank sentral.
Namun, terdapat juga faktor-faktor positif seperti investasi asing, surplus neraca perdagangan, dan pengendalian impor barang.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah.
Baca Juga: 7 Mie Ayam Terenak di Purwakarta Jawa Barat, Semur Ayamnya Berlimpah
Seperti operasi moneter yang terintegrasi dengan pasar uang, pengelolaan investasi asing, pemantauan kondisi global dan domestik, serta intervensi pasar valuta asing.
Dengan tindakan ini, diharapkan Rupiah dapat tetap stabil dalam menghadapi perubahan dinamika global.***