Manfaatkan Pengesahan UU Ciptaker, Airlangga Ajak Pengusaha Jerman untuk Jadi Mitra Investasi

20 Oktober 2020, 13:21 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. //Dok.ekon.go.id

PR DEPOK - Pemerintah menekankan pentingnya penanganan dampak Pandemi Covid-19 dari aspek kesehatan, di samping secara simultan mendorong upaya pemulihan perekonomian.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada para peserta Asia-Pacific Conference of German Business (APK) secara daring di Jakarta Senin, 19 Oktober 2020.

APK merupakan pertemuan tahunan bagi perusahaan dan pelaku industri Jerman yang beroperasi di Kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga: Cegah Ricuh, Mikrofon Donald Trump-Joe Biden Akan Dimatikan Bergilir Saat Debat Capres Kamis Nanti

Acara APK kali ini dilaksanakan secara digital sebagai platform dalam rangka menjaring dan mengkonsolidasi langkah dan upaya perusahaan Jerman di tengah Pandemi Covid-19.

"Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret, baik langkah kebijakan di bidang kesehatan maupun ekonomi, termasuk stimulus fiskal dan nonfiskal, dengan alokasi anggaran senilai 43 miliar dollar AS," kata Menko Airlangga seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari laman Kemenko Bidang Perekonomian.

Berbicara di sesi bertema 'Asia Pacific as a Motor for the World Economy', Airlangga mengungkapkan bahwa Indikator ekonomi terbaru Indonesia telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, antara lain: Purchasing Managers Index (PMI) yang turun menjadi 28 poin sekitar Maret 2020, rebound menjadi 51 poin pada Agustus 2020.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Penghormatan, Pemerintah Arab Saudi Resmikan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi

Selain itu, konsumsi juga meningkat pada bulan Agustus (ke-10,1), dan Neraca perdagangan Indonesia surplus 5,4 miliar dollar AS selama semester I 2020.

Adapun hingga Agustus 2020, surplus tercatat sebesar 2,3 miliar dollar AS.

"Seiring dengan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa kesehatan masyarakat tetap terjaga dan senantiasa akan ditingkatkan," ujarnya.

Baca Juga: Kemenkeu: Pemerintah Belum Tetapkan Tarif Bea Cukai Rokok Tahun 2021

Airlangga pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi terhadap hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Jerman yang tetap berada di lintasan pertumbuhan yang tepat sesuai Deklarasi Jakarta tahun 2012.

Meski terjadi pandemi, Indonesia dan Jerman berhasil mencatatkan nilai perdagangan 3,6 miliar dollar AS pada Januari–Agustus 2020.

Angka ini hanya sedikit menurun -8,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebelum pandemi.

Baca Juga: PMJ Tangkap 7 Orang Admin Medsos, Diduga Lakukan Penghasutan dan Provokasi Demo Rusuh di Jakarta

Indonesia juga mencatat investasi Jerman lebih dari 1 miliar dollar AS pada periode 2015-2020, di mana terdapat sekitar 250 perusahaan Jerman yang beroperasi di tanah air.

Sebagai bagian dari proses transformasi ekonomi, baru-baru ini Indonesia telah mengesahkan Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang akan meningkatkan kemudahan berusaha sehingga mendorong peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Setelah diundangkan, UU tersebut dinilai akan menyederhanakan, menyinkronkan, dan merampingkan regulasi yang kerap menghambat kegiatan bisnis asing di Indonesia.

Baca Juga: Ada Aksi Unjuk Rasa, Transjakarta Lakukan Pengalihan Rute

Menko Airlangga meyakini, inilah saat yang tepat bagi kedua negara untuk memanfaatkan momentum.

"Oleh karena itu, saya mengundang komunitas bisnis dan industri Jerman untuk menjadi mitra investasi kami dalam mendukung dan mengembangkan transformasi ekonomi Indonesia," imbuhnya.

"Dengan berinvestasi di Indonesia, Anda tidak hanya memanfaatkan potensi kami, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari lokasi strategis kami di jantung pasar yang berkembang di Asia Timur dan Tenggara. Yang terpenting, ini juga akan menempatkan Jerman di garis depan dalam upaya kawasan menuju pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi," ucapnya.

Baca Juga: Satu Tahun Pemerintah Jokowi-Ma’ruf, KSP Klaim Pemerintah Tak Antikritik

Dirinya juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama antara kedua negara.

Pihaknya berharap kedepannya hubungan ekonomi bilateral yang lebih kuat dapat terjalin, dimulai dengan menjajaki peluang yang tersedia.

"Sekali lagi saya mengundang para pebisnis Jerman untuk ambil bagian dalam membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan untuk kemakmuran bersama kedua negara kita," tuturnya.

Baca Juga: 6 Stadion Disiapkan Bagi Piala Dunia, Jokowi Sebut Protokol Kesehatan Indonesia Mampu Cegah Covid-19

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Committee of German Business (APA) ini merupakan pertemuan pertama dengan menggunakan platform digital, dan dihadiri oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pejabat tinggi pemerintah Jerman, Australia, Jepang, dan Komisi Uni Eropa serta para pimpinan bisnis Jerman yang beroperasi di Kawasan Asia Pasifik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler