"Demi pemerataan, syarat berikutnya adalah, setiap pendaftar dibatasi dua anggota keluarga per kartu keluarga," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga memaparkan, rencana pelaksanaan program Kartu Prakerja pada semester I-2021 mendapatkan anggaran mencapai Rp10 triliun, dengan target peserta total mencapai 2,7 juta orang.
Melalui program Kartu Prakerja, peserta akan mendapatkan berbagai manfaat, seperti bantuan pelatihan senilai Rp1 juta, insentif pasca pelatihan sebesar total Rp2,4 juta yang akan disalurkan dalam 4 tahap, dengan pertahapnya satu bulan sekali sebesar Rp600.000.
Serta, akan mendapatkan intensif tambah sebesar Rp150.000 setelah melakukan 3 kali survei. Total, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan bantuan sebesar Rp3,55 juta.
Airlangga turut memastikan, bahwa program Kartu Prakerja ini menjanjikan adanya inovasi dalam peningkatan kualitas kerja.
Sebab, program Kartu Prakerja berbasis digital yang lebih efisien, berorientasi kepada pengguna dan menjanjikan kolaborasi secara kompetitif dengan menggandeng swasta maupun lembaga pelatihan.
Sebelumnya, hingga pendaftaran Gelombang 11, sebanyak 5,5 juta sudah menerima program Kartu Prakerja yang tersebar di 514 kabupaten kota dan 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan survei BPS, program semi-bansos ini telah memberikan keterampilan kepada peserta dan melindungi daya beli masyarakat dengan sebanyak 88,9 persen peserta memperoleh peningkatan skill dan 81,2 persen peserta mendapatkan insentif untuk kebutuhan sehari-hari.