Sebut Sri Mulyani Terbalik Soal Acuan Ekonomi Meroket, Iwan Sumule: Darimana Rakyat Punya Daya Beli Meningkat?

- 25 Mei 2021, 15:45 WIB
 Ketum ProDem, Iwan Sumule.*
Ketum ProDem, Iwan Sumule.* //Twitter @KetumProDEM//

PR DEPOK - Ketum Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule menanggapi pernyataan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait prediksinya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah memprediksikan ekonomi kuartal II-2021 akan mampu tumbuh mencapai sekitar 7,1 persen sampai 8,3 persen.

"Proyeksi kuartal kedua kami adalah dalam rentang antara 7,1 persen hingga 8,3 persen,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin, 24 Mei 2021.

Adapun prediksi Sri Mulyani itu ditanggapi Iwan Sumule melalui akun Twitter pribadinya @KetuaProDEMnew, pada Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Setuju dengan Desakan PDIP tuk Audit Donasi ke Palestina, Hilmi: Tapi Audit Bantuan Lain Juga, Termasuk Bansos

Ia mengatakan bahwa kini negara sedang alami defisit anggaran mencapai 1000 triliun, maka tentu rakyat juga ikut defisit.

Iwan Sumule mempertanyakan terkait daya beli dan konsumsi rakyat yang dituntut untuk bisa meningkat.

"Orang yang tak jujur sejak dalam pikiran, akan kehilangan pikirannya.Acuan ekonomi meroket sampai 8,3%, konsumsi meningkat. Coba pikir, negara saja sedang defisit anggaran capai 1000 Triliun, tentu rakyat pun defisit. Trus darimana rakyat punya daya beli dan konsumsi meningkat?," ujar Iwan Sumule.

Baca Juga: Hemat Bicara Setelah Diperiksa Dewas KPK, Azis Syamsuddin: Saya Ikut Proses yang Ada Saja

Menurut Iwan, Menkeu Sri Mulyani terbalik, hanya melihat harga ekspor yang meningkat bukan kuantitas ekspor.

Ia menjelaskan, jika tak ada peningkatan kuantitas produksi ekspor maka tentu tidak menambah PE, apalagi bisa meroket sampai 8,3 persen.

"Menkeu terbalik hanya melihat harga ekspor yang meningkat, bukan kuantitas ekspor. Sehingga tidak ada peningkatan produksi ekspor. Kalau tidak ada peningkatan kuantitas produksi ekspor, tentu tidak akan menambah PE. Apalagi mau meroket sampai 8,3%. Efek tak jujur!," kata Iwan Sumule, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Iwan Sumule.
Cuitan Iwan Sumule.

Diketahui sebelumnya, Sri Mulyani merinci pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan pulih mencapai 6 persen hingga 6,8 persen pada triwulan II 2021.

Ia menyebut karena hal itu dilatarbelakangi adanya momentum hari raya dan keberlanjutan pelaksanaan program PEN.

Terkait konsumsi pemerintah diperkirakan akan tumbuh tinggi mencapai 8,1 persen sampai 9,7 persen seiring pelaksanaan PEN dan aktivitas pelayanan publik.

Baca Juga: Refly Sebut Anies Diterpa Isu Capres Terkuat, Ferdinand: Anies jadi Presiden di Palestina atau Yaman

Selain itu, untuk pertumbuhan investasi, Sri Mulyani memprediksikan akan mencapai 9,4 persen sampai 11,1 persen.

Ekspor juga akan tumbuh tinggi didukung pemulihan ekonomi global dan peningkatan permintaan komoditas utama, dan diperkirakan diprediksi akan mencapai 14,9 persen sampai 19,7 persen.

Tak hanya itu, hal tersebut juga berlaku untuk impor yakni diprediksikan akan tumbuh sekitar 13 persen sampai 19,7 persen.

Menkeu Sri Mulyani mengharapkan agar pemulihan ekonomi pada kuartal III dan IV 2021 akan semakin terasa sehingga mampu mencapai target pertumbuhan dari pemerintah yakni 4,5 persen sampai 5,3 persen pada tahun ini.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @KetuaProDEMnew


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x