Utang Luar Negeri Indonesia Alami Penurunan, Jadi Berapa?

- 30 Juni 2022, 14:48 WIB
Ilustrasi - Bank Indonesia (BI) melaporkan rekapan data utang luar negeri Indonesia alami penurunan dan kini terkontraksi di posisi 2,2 persen (yoy).
Ilustrasi - Bank Indonesia (BI) melaporkan rekapan data utang luar negeri Indonesia alami penurunan dan kini terkontraksi di posisi 2,2 persen (yoy). /Pixabay/geralt.

PR DEPOK - Bank Indonesia (BI) baru-baru ini melaporkan rekapan data utang luar negeri Indonesia.

Dalam laporannya, BI mengatakan utang luar negeri Indonesia kini mengalami penurunan menjadi 409,5 miliar dolar AS per April 2022.

Dengan asumsi 1 dolar AS setara Rp14,729, maka dari itu utang luar negeri Indonesia dalam rupiah adalah Rp6,03 triliun.

Realisasi utang luar negeri Indonesia tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 412,1 miliar dolar atau Rp6.069,82 triliun.

Baca Juga: Pembelian Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina, Benarkah Pembayaran Bisa Lewat LinkAja?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Bank Indonesia, posisi utang luar negeri Indonesia per April 2022 terkontraksi 2,2 persen (yoy).

Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang mencapai angka 1 persen (yoy).

"Yang menggembirakan, ULN pemerintah pada April 2022 melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN pemerintah pada April 2022 tercatat sebesar 190,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 196,2 miliar dolar AS," kata BI dalam keterangannya.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Juli 2022, Ada Libur Nasional Juga!

"Secara tahunan, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia mengalami kontraksi sebesar 7,3 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 3,4 persen (yoy)," ucap mereka menambahkan.

Lantas faktor apa saja yang menyebabkan utang luar negeri Indonesia bisa mengalami penurunan?

Pertama, pembayaran senilai 1,9 miliar dolar dengan rincian pokok utang sebesar 1,576 miliar dolar dan bunga sebesar 374 juta dolar. Kedua, beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo pada April 2022.

Baca Juga: Kunjungan ke Ukraina, Jokowi: Semata-mata untuk Membawa Misi Perdamaian

Ketiga, adanya pergeseran penempatan dana oleh investor non residen, yang sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Secara umum struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat karena didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

ULN Indonesia pada April 2022 tetap terkendali yang terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 32,5 persen.

Angka ini menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 33,8 persen, dan pada Februari 2022 34,2 persen.

Baca Juga: Pengumuman UM PTKIN 2022 Sudah Dibuka, Segera Cek Hasilnya Lewat Link pengumuman.um-ptkin.ac.id

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan posisi utang luar negeri Indonesia saat ini masih berada pada level yang aman, terutama penerimaan yang meningkat akibat lonjakan harga komoditas global.

Berbeda dengan Indonesia, ia menjelaskan bahwa banyak negara di dunia harus meningkatkan utang luar negeri secara drastis karena tidak memiliki pilihan lain akibat pandemi Covid-19. Maka dari itu, defisit anggaran juga menjadi tidak terhindarkan.

"Beberapa negara sudah (mencatatkan rasio utang) di atas 60 (persen), bahkan ada yang 80 persen, bahkan 100 persen," ucap dia, dikutip dari Indonesia.go.id.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x