Awali Perdagangan Hari Pertama Bulan Juli, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat

- 1 Juli 2020, 10:20 WIB
ILUSTRASI Bursa Saham.*
ILUSTRASI Bursa Saham.* /DOK. CANVA/

PR DEPOK – Mengawali perdagangan di hari pertama Bulan Juli 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I Rabu, 1 Juli 2020 WIB pagi IHSG naik 20,03 poin atau 0,40 persen ke level 4.925,42.

Dalam sesi I tersebut sebanyak 135 saham menguat, 42 saham melemah, dan 106 saham stagnan.

Baca Juga: Produksi di Libya Bangkit dan Meningkatnya Kasus Covid-19 Dunia, Harga Minyak Dunia Kembali Turun

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp71,01 miliar dari 83,12 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu mengakhiri perdagangan hari terakhir di Bulan Juni sesi II siang menjelang petang, IHSG ditutup naik 3,57 poin atau 0,07 persen ke level 4.905,39.

Dalam closing bell sesi II tersebut tercatat sebanyak 180 saham menguat, 229 saham melemah, dan 156 saham stagnan.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Asia Tenggara Kian Berkurang, Indonesia Alami Penurunan Peringkat

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp6,32 triliun dari 7,97 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Penguatan yang terjadi pada IHSG pada hari ini menjelang rilis data inflasi Juni 2020 oleh Badan Pusat Statistik pada Rabu, 1 Juli siang.

“Dari dalam negeri, hari ini diperkirakan investor akan menunggu rilis data ekonomi seperti inflasi dan indeks keyakinan konsumen, IHSG kami perkirakan akan bergerak menguat namun terbatas menunggu data-data ekonomi tersebut,” demikian bunyi keterangan tertulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporannya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Kurir Sabu Dibayar Rp20 Juta, BNN Tangkap 6 Pelaku Jaringan Internasional

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut mengalami penguatan.

Pada sesi I Rabu, 1 Juli 2020 pagi rupiah naik 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.245 per dollar AS dari sebelumnya Rp14.265 per dollar AS.

Meski hari ini mengalami penguatan, rupiah masih berpotensi kembali tertekan seiring kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus Covid-19 di tanah air.

Baca Juga: Daging Oplosan Celeng Kembali Beredar, Pelaku Menjual untuk Bahan Bakso

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi karena masih meningginya kasus positif virus corona atau Covid-19 akan menekan pergerakan aset berisiko.

“Rupiah bisa tertekan dengan sentimen negatif tersebut,” tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x