Network
PR DEPOK - Simak kriteria masyarakat yang bakal dihapus kepesertaannya dari daftar penerima bansos Kemensos tahun 2023 berikut ini.
Saat ini, Kemensos masih membagikan bansos kepada penerima dengan kriteria tertentu yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Adapun bansos di bulan Desember ini merupakan bantuan dari Kemensos kepada masyarakat dengan kriteria sebagai penerima untuk yang terakhir di tahun 2022.
Baca Juga: Segera Cair, Pastikan Nama Kamu Terdaftar sebagai Penerima BLT BBM 2022 dengan Login di Sini
Program bansos atau bantuan sosial dari Kemensos tentunya sangat membantu masyarakat dalam segi ekonomi, terutama bagi warga yang masuk kriteria atau kategori miskin.
Masyarakat tentunya bertanya-tanya apakah di 2023 mendatang dirinya masih masuk ke dalam kategori penerima bansos Kemensos atau tidak.
Untuk diketahui, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp479,1 triliun untuk alokasi bansos tahun 2023.
Baca Juga: BLT Anak Sekolah Masih Cair? Uang Tunai Rp500.000 Bisa Didapatkan hingga Akhir Desember
Hal ini tentu saja menjadi kabar yang menggembirakan bagi masyarakat, yang mana program bansos Kemensos masih berlanjut di tahun 2023 mendatang.
Namun, masyarakat harus bersiap lantaran Kementerian Sosial (Kemensos) bakal menghapus beberapa kategori masyarakat yang sebelumnya berstatus sebagai penerima bansos pada tahun 2022.
Di 2023 nanti, Kemensos dikabarkan bakal menghapus kriteria masyarakat atau KPM bansos PKH dan BPNT yang berusia 40 tahun ke bawah.
Baca Juga: Cara Daftar DTKS DKI Jakarta Tahap 4 2022 Secara Online Lewat HP
Mensos Risma lantas memaparkan bahwa KPM PKH dan BPNT yang berusia di bawah 40 tahun di 2023 bakal diberi pelatihan.
Adapun program yang telah disiapkan oleh Kemensos yakni kewirausahaan sosial (PROKUS).
Melalui program PROKUS tersebut, diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi agar tidak lagi bergantung kepada bantuan dari pemerintah.
“Jadi yang anak-anak muda usianya 30 hingga 40 itu kami buatkan program, kalau mereka terima bansos PKH dan BPNT cuma Rp450 ribu per bulannya itu tidak akan membuat mereka sejahtera," kata Mensos Risma.***
