"Tinggal tambahi duitnya. Datanya sudah ada. Implementasi kebijakannya sangat mudah, tidak perlu kerja ekstra," ujarnya.
Baca Juga: Demi Dongkrak Domestik Bruto, Bambang Soesatyo Dorong Kaum Muda di Desa Ikut Kontribusi dalam UMKM
Mufti menyatakan, jika pemerintah ingin mempercepat penyerapan anggaran di tengah pandemi Covid-19, maka yang seharusnya dilakukan adalah membuat kebijakan yang benar-benar mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga memiliki andil yang besar terhadap perekonomian nasional, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 57 persen.
"Tapi kemarin konsumsi rumah tangga minus 5.51 persen," lanjutnya.
Baca Juga: Turki Temukan Cadangan Gas Alam di Laut Hitam, 8 WNI Disebut Ikut Berkontribusi dalam Penemuan
Dirinya mengatakan bahwa menjaga kepercayaan masyarakat untuk konsumsi sangat mendesak dilakukan.
"Menjaga kepercayaan masyarakat untuk konsumsi, itu sangat mendesak dilakukan, karena kelompok menengah-atas sekarang wait and see untuk spending uangnya," imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menyatakan bahwa sebaiknya anggaran tersebut diberikan kepada pelajar dan mahasiswa saja, karena menurutnya merekalah yang sebenarnya lebih membutuhkan, akibat dari pembelajaran secara daring yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Tak Ada Sekolah yang Nyatakan Bersedia, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Tasikmalaya Dibatalkan