Mahfud MD: Tidak Selalu Resesi Itu Krisis

- 28 Agustus 2020, 09:32 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, kenakan baju adat khas Madura dalam perayaan HUT  ke-75 RI.*
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, kenakan baju adat khas Madura dalam perayaan HUT ke-75 RI.* /Instagram.com/@mohmahfudmd/

PR DEPOK – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 yang telah melanda mayoritas negara dunia telah memberikan dampak terhadap kehidupan manusia, termasuk sektor ekonomi.

Saat ini sejumlah negara telah mengalami resesi akibat dampak virus corona yang mulai menyebar pada awal tahun 2020 tersebut.

Baca Juga: Badai Laura Dinilai Tak Berikan Dampak Besar, Harga Minyak Dunia Kembali Turun

Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa antara resesi dan krisis merupakan dua hal yang berbeda.

"Resesi itu tidak sama dengan krisis. resesi itu adalah satu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal pertumbuhan ekonominya minus," katanya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita Antara.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegaskan bahwa resesi berbeda dengan krisis.

Baca Juga: Toyota Rilis Kendaraan Komersial Bernama New Hilux, Simak Keunggulan yang Kabarnya Dukung New Normal

Hal ini lantaran resesi itu perhitungan matematis tentang pertumbuhan ekonomi per kuartal di dalam sebuah negara.

"Kalau dua kuartal berturut-turut minus atau di bawah resesi. Sekarang beberapa negara kan sudah mulai resesi. Singapura kan lebih dulu, kemudian Korea Selatan, dan beberapa negara lain sudah mulai resesi," ujarnya.

Atas dasar itu, Mahfud mengatakan pentingnya pemahaman khususnya kepada kepala daerah bahwa yang disebut resesi itu tidak selalu berarti krisis.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020

"Tidak selalu krisis ekonomi, pangan, atau apapun. Maka kita harus bekerja agar ekonomi tumbuh. Ekonomi masyarakat itu tumbuh, syukur-syukur kalau misalnya bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi itu di atas nol," lanjutnya.

"Ini penting dipahami bahwa resesi dan krisis itu beda. Karena secara politik itu sudah banyak yang menggunakan wah kalau nanti terjadi krisis mari kita hantam pemerintah, mari kita bikin ini, bikin itu," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah