Akibatnya, stok daging ayam di tingkat pedagang pun menipis.
Baca Juga: Ridwan Kamil: 100 Orang Reaktif Covid-19 Setelah Rapid Tes di 54 Titik Wisata Jawa Barat
"Kondisi perubahan harga dipastikan tidak berlangsung lama, sebab stok ayam dari Provinsi tetangga sudah disuplay sekitar 4 ribu ekor. Dalam kondisi semacam ini, masyarakat yang memiliki ekonomi mapan tidak akan alami kendala, namun masyarakat tidak mampu dipastikan terbebani dengan mahalnya daging ayam segar," kata Sobirin seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Di tempat terpisah, salah satu distributor ayam potong, Andi Bustan mengatakan kebutuhan ayam potong dalam kondisi normal sebelum adanya Covid-19.
Di mana saat itu kebutuhan daging ayam di Palangkaraya sehari mencapai 19 ribu ekor.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Depok Perpanjang Pembatasan Kegiatan Usaha Kuliner hingga 14 November
Dari jumlah tersebut, 15 ribu di suplay di dalam kota oleh peternak lokal, sedangkan sisanya didatangkan peternak dari Banjarmasin.
"Kita harapkan, harga pakan ayam tidak alami kenaikan, sebab akan mempengaruhi penjualan di tingkat pedagang. Disamping itu, seiring dimulainya tatanan kehidupan baru, roda perekonomian di sejumlah pasar kembali normal, sehingga penghasilan pedagang ikut meningkat, dan suplay kebutuhan daging ayam segar dari dalam kota dan luar kota berlangsung lancar," tuturnya.***