Indonesia Resmi Resesi, Wakil Ketua MPR Sebut Pemerintah Harus Punya 'Sense of Crisis'

- 7 November 2020, 11:34 WIB
Ilustrasi resesi.
Ilustrasi resesi. /Pixabay/geralt/

PR DEPOK - Saat ini para pemangku kepentingan, terutama di pemerintahan dinilai harus memiliki 'sense of crisis'.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, atau Rerie dalam keterangannya di Jakarta.

Adanya pernyataan tersebut, mengingat saat ini Indonesia harus menghadapi kondisi ekonomi dan kesehatan nasional yang menjadi tantangan tersendiri dalam membuat kebijakan.

Baca Juga: Gunung Merapi Masuk Level Siaga, Sleman Tetapkan Masa Tanggap Darurat hingga 30 November 2020

"Resesi ekonomi yang dihadapi saat ini jangan membuat kita patah semangat tapi harus tetap optimistis dapat mengatasi persoalan tersebut," kata Rerie seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Masa pandemi saat ini, membuat negara mengalami resesi ekonomi.

Menurutnya, dengan adanya hal ini tetap harus dihadapi dengan optimistis.

Baca Juga: Diyakinkan Penahanannya Tak Diperpanjang, Warga Palestina Tahanan Israel Akhiri Mogok Makan

Rerie menambahkan, terlebih tanda-tanda pemulihan ekonomi perlahan mulai tampak pada kuartal III 2020.

Rerie mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III tercatat minus 3,4 persen lebih baik daripada kuartal II yang tercatat minus 5,3 persen.

"Namun optimisme saja tidak cukup dalam menghadapi krisis, perlu kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi dalam menyikapi krisis kesehatan dan ekonomi saat ini. Pemerintah harus memiliki 'sense of crisis' dalam setiap kebijakan yang diambil," ujar Rerie.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Pesawat Gambar Habib Rizieq Hadiah dari Raja Salman

Rerie menjelaskan, dari tiga faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi yakni ekspor, investasi dan belanja pemerintah yang berpotensi mendorong pertumbuhan saat ini adalah belanja pemerintah.

Menurut Rerie, menyikapi kondisi itu, pemerintah harus kreatif menyusun aneka program penyerapan anggaran sehingga menstimulasi pertumbuhan ekonomi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah