PR DEPOK – Raditya Dika adalah seorang penulis, sutradara, aktor dan juga komedian yang mengawali karirnya pada tahun 2004 silam.
Nama Raditya Dika sendiri dikenal setelah menerbitkan buku pertamanya yang berjudul "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh" pada tahun 2005.
Selain itu, ada beberapa buku lainnya yang berhasil Raditya Dika ciptakan hingga diangkat menjadi sebuah film.
Buku-buku yang diterbitkan Raditya Dika memang kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi, salah satu di antaranya adalah ketika ia menjadi detective saat SMP.
Hal itu diungkapkan Raditya Dika pada unggahan YouTube Felicia Putri Tjiasaka, yang dilansir Pikiranrakyat-Depok.com.
"SMP itu gue punya Club Detective. Jadi gue membuka biro detective untuk menyelesaikan kasus-kasus di sekolah, gue di bayar lima ribu perak satu kasus," ujar Raditya.
Salah satu kasus paling menarik yang pernah ditangani Raditya Dika bersama clubnya, adalah ketika ketua OSIS di sekolahnya diancam oleh seorang siswa yang tidak diketahui identitasnya.
"Ini sampe akhirnya gue bikin film karena sebagian besar ceritanya gue alami sendiri, itu kasus ada yang ngancem ketua OSIS kita, terus ketua OSIS gue dateng ke kelas gue minta dicari pelakunya siapa," sambung Raditya.
Kasus itu pun berhasil dipecahkan oleh Raditya Dika dan Club Detective-nya. Dari sana lah namanya mulai dikenal oleh teman-teman satu sekolahnya.
"Jadi ada surat ancaman gitu, itu kasus paling gede yang gua tanganin sampe satu sekolah tuh ngerasa 'ih gila si Radit sama Club Detective-nya keren banget' itu yang gue pecahin dan akhirnya jadi buah bibir satu sekolah," ucap Raditya menjelaskan.
Selain itu, Raditya Dika dan Club Detective-nya juga sering menangani kasus lain seperti mencarikan alamat dan nomor telepon siswa satu sekolahnya.
"Nyari nomor telepon dan alamat seorang anak yang ditaksir sama anak lain gitu, misalnya lo kelas apa—mau tau nomor lo gitu, tapi gue yang cariin," ujar Raditya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Mengonsumsi Ubi Jalar, Tingkatkan Sistem Imun
Lebih lanjut, Raditya Dika menerangkan cara mendapatkan alamat dan nomor telepon siswa-siswi tersebut.
"Ada yang gue dapet dari tata usaha, pura-pura jadi keluarga, ini jangan ditiru ya, ini kenakalan jaman remaja, seharusnya ga boleh, cuma gue telepon tata usaha pura-pura, karena gue jago banget niru suara cewek dulu," ujar Raditya.
"Ada juga nanya temennya temen, atau nanya orangnya langsung, jadi macam-macam lah," tambahnya mengakhiri.***