PR DEPOK - Empat film dokumenter dan fiksi ini menggambarkan kehidupan warga kulit hitam.
Mereka menghadapi orang kulit putih Amerika yang suka menganggap diri mereka 'tidak rasis'
Mereka mempertanyakan gagasan tentang cerita siapa yang layak diceritakan.
Dan mereka mengingatkan kita tentang bagaimana dari sejarah kita yang mungkin kita rasakan lebih nyaman di bawah permadani.
Baca Juga: Nadiem Makarim Dicari Mahasiswa, Forum Majelis Rektor Ajukan Relaksasi UKT Selama Pandemi
Bagi mereka yang ingin memahami dimana kita sebagai negara, bagaimana kita sampai di sini, dan ke mana kita harus pergi selanjutnya, empat film ini adalah jalan yang baik untuk memulai.
Did You Wonder Who Fired the Gun? (2017)
Kakek buyut Travis Wilkerson membunuh seorang pria kulit hitam pada tahun 1946, dan beberapa dekade kemudian, Wilkerson pergi ke Alabama untuk mencoba dan mencari tahu apa yang terjadi.
Baca Juga: Maraknya Laporan Salah Sasaran, KPK Luncurkan Fitur Terbaru 'JAGA Bansos' COVID-19
Melalui wawancara, foto, musik, dan pengakuan pribadi yang membakar, Wilkerson menceritakan kisah itu sambil duduk di atas panggung ketika video dan foto diproyeksikan ke layar.
Do the Right Thing (1989)
Film klasik Spike Lee tahun 1989 adalah film komedi dengan sisi kemarahan. Pada musim panas di Bed-Stuy, Brooklyn, ketegangan mulai meningkat, yang menyebabkan pertengkaran.
Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Depok 2 Juni 2020: Bertambah 22, Pasien Sembuh Capai 262 Orang
Ketika polisi tiba untuk memecah perkelahian, mereka mencekik salah satu orang-seorang pria kulit hitam bernama Raheem-dan membunuhnya, kemudian melarikan diri dari tempat kejadian, yang mengarah ke lebih banyak kekerasan.
Lee mendedikasikan film ini untuk Eleanor Bumpurs, Michael Griffith, Arthur Miller Jr, Edmund Perry, Yvonne Smallwood, dan Michael Stewart, enam korban kekerasan rasial dan kebrutalan polisi.
The Hate U Give (2018)
Baca Juga: Kejadian Unik, Monyet di India Ikut Terapkan Physical Distancing
The Hate U Give merupakan film adaptasi dari terlaris Angie Thomas . Stenberg memerankan Starr, salah satu dari sedikit siswa kulit hitam di sekolahnya, yang menyaksikan polisi menembak temannya dalam sebuah insiden yang menjadi titik kemarahan nasional.
Film ini memiliki banyak hal untuk dikatakan dan tidak ada permintaan maaf untuk dibuat tentang pesannya yang blak-blakan, meskipun ia menampilkan dirinya sebagai drama keluarga yang lugas.
Tapi The Hate U Give memberikan keseimbangan yang sempurna antara kisah usia dewasa dan drama sosial.
Baca Juga: Ubah Cara Lama, Pemkot Depok Terapkan Pembatasan Sosial Kampung Siaga di Tingkat Kelurahan
I Am Not Your Negro (2017)
I Am Not Your Negro disutradarai oleh Raoul Peck. Tapi itu ditulis oleh penulis dan kritikus sosial James Baldwin-yang meninggal 30 tahun sebelumnya, pada tahun 1987.
Ini bukan film dokumenter tentang James Baldwin, meskipun tentu saja tentang dia.
Baca Juga: Keluarga Dwi Sasono Ajukan Permohonan Rehabilitas, Polisi: Tunggu Saja Hasilnya
Sebaliknya, itu memberi kehidupan dan suara baru untuk Baldwin.
Semua narasi film (oleh Samu L Jackson) ditulis oleh Baldwin, sebagian besar diambil dari surat-surat dan catatan yang dia buat ke sebuah novel berjudul Remember This House yang tidak pernah diterbitkan serta buku-buku dan esainya yang lain.
I Am Not Your Negro menjadi film dokumenter dari negara dengan cara pengamatan yang tajam dan pemikiran tak kenal lelah.***