PR DEPOK - Hari Pendidikan Nasional yang biasa dirayakan setiap tanggal 2 Juni terasa berbeda tahun ini.
Sejumlah sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi terpaksa belajar dari rumah imbas diliburkannya kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sekolah, orang tua, dan para siswa berjibaku merasakan sulitnya adaptasi pembelajaran dari rumah yang kebanyakan menggunakan metode pembelajaran daring.
Baca Juga: WHO Bantah Klaim Dokter Italia, Tak Ada Bukti Virus Corona Sudah Melemah
Bagi sejumlah mahasiswa tingkat akhir, kegiatan penelitian untuk pengerjaan skripsi atau tugas akhir pun banyak yang terhambat karena tidak dapat digunakannya laboratorium di perguruan tinggi masing-masing akibat kekhawatiran terhadap pandemi.
Sejumlah mahasiswa pun melakukan aksi protesnya di media sosial Twitter dengan menuntut kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengenai permasalahan masih mahalnya biaya pendidikan yang tidak mengalami penyesuaian biaya meski aktivitas perkuliahan tidak dilakukan di kampus.
Digawangi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), warganet yang diperkirakan adalah mahasiswa menaikkan dua tagar yang mencari keberadaan Mendikbud Nadiem Makarim yang tidak memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa.
Melalui tagar #NadiemManaMahasiswaMerana dan #MendikbudDicariMahasiswa, mahasiswa pun curhat dan tidak sedikit yang membagikan poster yang menampilkan sosok Nadiem Makarim yang tutup mata dan tutup telinga dengan situasi sulit ekonomi mahasiswa.
Baca Juga: Keluarga Dwi Sasono Ajukan Permohonan Rehabilitas, Polisi: Tunggu Saja Hasilnya