Baca Juga: Resmi Dilantik PM Israel Baru, Berikut Profil Naftali Bennet yang Anti Palestina
Walau di masa itu Merry belum meraih kesuksesan seperti sekarang, ia tak ingin membebani kedua orang tuanya.
“Bagaimana walaupun pada saat itu, saya belum sukses, tapi saya nggak mau nyusahin orang tua, saya pengen bisa bayar hutang, saya pengen bisa membuktikan kepada mereka bahwa saya juga bisa,” terang penulis buku A Gift From A Friend itu.
“Jadi the power of love kekuatan cinta itu sih yang membuat saya terus bergerak untuk mencapai mimpi-mimpi itu,” sambung Merry.
Merry pun juga berbagi solusi untuk menyikap perlakuan negatif yang diberikan oleh orang lain.
Baca Juga: Klarifikasi Wacana Penerapan PPN terhadap Sektor Sembako, Kemenkeu: Hanya yang Sifatnya Premium
Ia mengatakan bahwa akan setiap orang memiliki ujiannya masing-masing dan pasti akan selalu ada orang yang datang untuk menjatuhkan, merendahkan atau meremehkan.
“Pasti ada ya, maksudnya setiap orang kan punya ujiannya masing-masing. Apa pun juga yang kita lakukan pasti selalu ada orang-orang yang mungkin merendahkan, meremehkan, menjatuhkan atau mungkin berbuat jahat itu pasti dan kita nggak bisa mengendalikan semua itu,” ungkap Merry.
Namun Merry mengingatkan satu hal yang bisa dilakukan adalah jangan membiarkan hal tersebut merasuki pikiran dan hati kita.
“Tapi satu hal yang selalu saya ingat, kita tidak bisa mengendalikan orang ngomong apa, tapi kita bisa mengendalikan gitu jangan membiarkan itu masuk ke dalam pikiran dan hati kita,” ucap Merry.