Suaminya yang bernama Bambang terjerat hutang dengan suami istri Lando, pasangan kaya, terikat sebuah perjanjian dengan mereka.
Perjanjian itu menyebutkan bahwa apabila anak yang di kandung Nining lahir, akan diserahkan untuk mereka. Hal itu dilakukan lantaran pasangan orang kaya tersebut tidak bisa mempunyai anak.
Nining yang baru saja mengetahui perjanjian tersebut, lantas mencoba kabur di tengah hujan malam-malam. Namun, usahanya gagal karena dia mengalami kontraksi dan harus melahirkan di tepi jalan.
Nining lalu ditolong oleh seorang Nenek baik hati, bernama Nek Ijah. Nining minta tolong Nek Ijah untuk menjaga bayinya. Nining sendiri mengaku pada suaminya, Bambang, bahwa anak mereka meninggal dan sudah dimakamkan.
Mengetahui hal tersebut, Bambang marah besar, karena mereka gagal untuk bisa membayar hutang.
Namun, Nining bahagia karena dia diam-diam datang ke rumah Nek Ijah untuk mengasuh anaknya yang diberi nama Princess.
Kemudian, demi kabur dari debt collector, Bambang mengajak Nining pindah ke daerah.
Nining kaget dengan ajakan suaminya, tapi dia tidak mampu melawan. Nining terpaksa menuruti kemauan suaminya meskipun itu berarti dia harus meninggalkan anaknya yang diasuh oleh Nek Ijah. Nining berharap dia bisa cepat kembali dan ketemu Princess lagi.