50 Negara Bagian Ikut Kampanye Black Lives Matter, Kevin Hart: Ini Kekuatan

- 3 Juni 2020, 19:03 WIB
KEVIN Hart angkat suara mengenai pembunuhan yang menipa George Floyd di AS.*
KEVIN Hart angkat suara mengenai pembunuhan yang menipa George Floyd di AS.* /Daily Mail/

PR DEPOK - Artis Hollywood, Kevin Hart memuji kampanye 'Black Live Matter' yang memicu aksi di 50 negara bagian ikut serta dalam demonstrasi di AS yang berlangsung hingga hari ini untuk menentang kebrutalan polisi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Daily Mail, pada Rabu, 3 Juni 2020, komedian berusia 40 tahun itu mengatakan bahwa, "Ini KEKUATAN."

"Sudah cukup. Saatnya untuk berubah," katanya.

Kampanye 'Black Lives Matter' bertujuan untuk meminta keadilan atas apa yang telah terjadi kepada George Floyd, warga kulit hitam AS yang dibunuh oleh polisi di Minneapolis, Minnesota.

Baca Juga: Mengenal Black Lives Matter, Slogan yang Banyak Disuarakan pada Aksi Protes Kematian George Floyd 

Ayah tiga anak itu aktif di media sosial untuk mengungkapkan kemarahannya atas perlakuan polisi terhadap George Floyd, yang kini dipecat karena melututi korban selama 9 menit.

Selain mengungkapkan keheranannya tentang alasan mengapa hanya Derek Chauvin yang didakwa sedangkan empat lainnya tidak, Kevin Hart mendesak media untuk mempertimbangkan pesan penting.

Di akun Instagramnya, ia meminta wartawan yang meliput masalah ini sebagai 'bagian dari solusi' dengan narasi yang mereka sampaikan.

Baca Juga: Pengendara Tak Akan Ditilang Meski Masa Berlaku SIM Habis Selama Darurat COVID-19 

Hart juga meminta media untuk fokus pada ketidakadilan yang memicu protes di tempat pertama, setelah melihat narasi mulai bergeser ke kerusuhan dan penjarahan.

Berbicara dari halaman belakang rumahnya, Kevin Hart dengan tenang namun tegas berbicara kepada wartawan dan jurnalis pada Minggu, 31 Juni 2020.

"Kalian yang mengendalikan narasinya," katanya.

“Jadi saya merasa kalian memiliki tugas untuk mendorong narasi yang benar. Saat ini saya sedang menonton narasi itu perlahan berubah menjadi kerusuhan, menjadi penjarahan," tutur Kevin Hart.

Baca Juga: Beredar Video Demo Mahasiswa Turunkan Jokowi di Bandung Pada 2 Juni 2020, Simak Faktanya 

"Kita tidak membicarakan alasannya, kita tidak berbicara tentang mengapa kita menyaksikan apa yang kita saksikan. Ada alasannya. Saya tidak ingin kehilangan alasan itu. Alasannya adalah karena seorang pria lain meninggal di tangan seorang petugas polisi," ujarnya.

Hart kemudian mengangkat Colin Kaepernick, mantan pemain San Francisco 49ers yang mulai berlutut selama lagu kebangsaan untuk memprotes kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan rasial pada tahun 2016.

"Kau tahu mengapa orang-orang marah. Anda tahu mengapa mereka marah. Jadi sebagai media, Anda harus berada di pihak orang yang marah. Anda harus berada di sisi solusi dan bukan masalahnya," ungkapnya.

"Kami telah melihat perubahan naratif sebelumnya, terjadi hal yang sama dengan Colin Kaepernick," tambahnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x