Network
PR DEPOK – Anggota DPR RI sekaligus penyanyi, Krisdayanti, mengomentari terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi.
Pasalnya menurut Krisdayanti, Indonesia merupakan negara besar penghasil sawit namun minyak goreng langka.
Menurut Krisdayanti juga, para produsen saat ini tengah gemar mengekspor minyak goreng ke luar negeri.
“Ya mengenaskan ya karena yang tadi saya bilang, negara kita negara kaya, negara besar penghasil sawit tapi kita sendiri masih sedih karena produsen semuanya masih senang untuk mengekspor minyaknya ke luar negeri,” ujar Krisdayanti, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari YouTube STARPRO Indonesia, 21 Maret 2022.
Alasan para produsen mengekspor minyak goreng ke luar negeri menurut Krisdayanti, karena harganya yang lebih tinggi.
“Karena kita tahu harga minyaknya juga tinggi dari 1100 sekarang 1300 dolar gitu dan ini mau enggak mau membuat banyak kecurangan para produsen-produsen nakal, akhirnya menimbun dan ya enggak bisa dipungkiri itu realita yang terjadi,” ujar Krisdayanti.
Baca Juga: Perang Hari ke-26: Rusia Culik Warga Ukraina, Eropa Bebas dari Ketergantungan Minyak Moskow
Sebagai anggota DPR RI, Krisdayanti pun tak memiliki akses eksklusif untuk mendapatkan minyak goreng dengan mudah.
“Saya pun enggak ada spesial treatment artinya anggota dewan terus memiliki kemudahan untuk mendapatkan minyak, saya langsung dengar dari mbak-mbak saya tetap harus antri jadi ya itu yang terjadi,” ujar Krisdayanti.
Kendati demikian, Krisdayanti mengungkapkan jika kelangkaan minyak goreng ini memiliki nilai positif.
Baca Juga: 93 Persen Rakyat Ukraina Optimis Menang Perang Lawan Rusia
Seperti halnya hidup lebih sehat karena minyak goreng langka, sehingga meminimalisir memakan makanan yang dimasak dengan cara digoreng.
Namun, Krisdayanti pun tetap hanya menggunakan minyak goreng dua kali pengulangan kendati minyak goreng langka demi kesehatan.
“Ambil positifnya juga, kita juga jadi hidup lebih sehat, mengurangi makanan-makanan gorengan, cobalah ya tapi kan saya ada anak-anak nih yang harus makan sehat, jadi kalau bisa penggunaan minyaknya hanya boleh dua kali jadi supaya apa ya, kualitas makanannya tetap baik,” ujar Krisdayanti.***
