Network
PR DEPOK – Kharisma Jati seorang komikus dan Ilustrator Indonesia ramai diperbincangkan karena tweetnya menggunakan akun @KoprofilJati.
Tweet tersebut mengunggah foto dua Ibu Negara ketika bertemu di KTT G20 di Bali lalu yaitu Ibu Negara Korea Selatan yaitu Kim Keon Hee dan Ibu Negara Indonesia yaitu Iriana.
Lalu, dalam postingannya tersebut dia menuliskan cuitannya.
Baca Juga: Zodiak Paling Beruntung Lusa, 20 November 2022: Keberuntungan akan Datang
“Bi, tolong buatkan tamu kita minum. Baik, Nyonya,” cuitnya.
Postingan lainnya sempat mendapatkan tweet balasan dari Gibran Rakabuming dengan akun Twitternya @gibran_tweet “Salah paham?.”
Juga tidak kalah kaesang pun berkomentar dengan akunnya @kaesangp.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Anak Internasional 2022 Pasang Desain Menarik di Sini dan Share di Medsos
“Lha terus maksudmu gimana,” komennya.
Setelah banyaknya hujatan dari netizen akun twitter @Koprofiljati saat ini sudah tidak aktif.
Tetapi, Kharisma Jati dalam akun facebooknya Kharisma Jati membuat surat terbuka permohonan maaf kepada keluarga Presiden Joko Widodo.
"Surat Permintaan Maaf Terbuka
Baca Juga: Cara Beli E-Meterai Online Lengkap dengan Panduan Menggunakannya
Kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta seluruh Keluarga Presiden.
Saya dengan ini Kharisma Jati meminta maaf kepada keluarga besar Presiden Republik Indonesia atas postingan saya di media sosial yang menyinggung anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat; staf; dan pejabat di lingkungan kepresidenan. Permintaan maaf ini saya sampaikan dengan tulus dari lubuk hati saya, tanpa paksaan atau kepura-puraan.
Dan apabila pihak-pihak yang bersangkutan berniat untuk mengajukan gugatan, maka saya akan menerima dengan lapang dada segala hukuman yang adil dan setimpal.
Baca Juga: Twitter di Ujung Tanduk, Taktik Elon Musk Tak Sesuai Harapan?
Namun tidak sedikit pun permintaan maaf saya kepada para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat seenaknya tanpa memperhatikan moralitas dan etika, karena saya bukan penjilat; burung beo; atau pengganggu, dan saya sama sekali tidak membenarkan tindakan seperti itu. Framing, fitnah, dan ujaran kebencian mereka hanya mencerminkan kesombongan dan kemunafikan mereka.
Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun."
Kharisma Jati disebut sebagai seorang komikus dan ilustrator yang berpengalaman di bidang desain dan animasi.
***
