Tips Latihan Fisik saat Puasa yang Benar untuk Menjaga Kebugaran Tubuh Sesuai Anjuran Ahli

13 April 2021, 14:56 WIB
Ilustrasi Gym. /Pixabay

PR DEPOK - Saat menjalankan puasa, Anda dianjurkan untuk mengurangi aktivitas berat, namun tidak berarti Anda melewatkan latihan fisik walaupun sedang puasa.

Latihan fisik yang benar saat bulan puasa dapat meningkatkan kebugaran tubuh, tetapi pertanyaanya bagaimana melakukan latihan fisik yang efektif saat sedang menjalankan puasa?

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sekaligus staf pengajar di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Listya Tresnanti Mirtha memberikan beberapa tips mengenai latihan fisik yang benar saat menjalankan puasa.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Depok dan Sekitarnya Hari Ini Selasa, 13 April 2021

“Dengan membuat tubuh tetap aktif bergerak selama berpuasa akan menjaga kebugaran tubuh dan dapat memelihara produktivitas. Bergerak saat puasa justru dapat mengurangi fatigue/ kelelahan, dibandingkan dengan hanya bermalas-malasan yang justru membuat tubuh lelah," kata Tata sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa saat puasa Anda perlu menerapkan prinsip BBTT yakni akronim dari Baik, Benar, Terukur dan Teratur saat melakukan latihan fisik.

Prinsip BBTT adalah latihan fisik ringan yang dapat dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Baca Juga: Tips Menu Sahur dan Buka Puasa yang Seimbang Menurut Ahli yang Perlu Anda Ketahui

Maka dari itu, ia rekomendasikan Anda melakukan latihan fisik yang lebih ringan saat berpuasa ketimbang bulan-bulan lainnya dan diutamakan yang sifatnya kardiorespirasi.

Lebih lanjut, simak penjelasan dr. Tata terkait prinsip BBTT yang perlu dijalankan saat puasa.

Prinsip "Baik” yaitu latihan dimulai sejak dini sesuai dengan kondisi fisik medis, tidak menimbulkan dampak yang merugikan, serta mampu laksana.

Baca Juga: Rekomendasi Menu Buka Puasa Ramadhan 1442 H: Fruit Jelly Cheesecake Pudding

Prinsip "Benar" yaitu latihan dimulai secara bertahap, diawali dengan pemanasan 10-15 menit, latihan inti 20-60 menit dan diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit.

Prinsip "Terukur” yaitu denyut nadi maksimal 220-usia, dan peningkatan secara bertahap.

Kemudian prinsip "Teratur" yaitu latihan dilakukan secara teratur, 2 kali/minggu untuk awal, 3-4 kali/minggu untuk lanjutan dengan selang 1 hari untuk pemulihan.

Baca Juga: Sindir Jokowi Benci Produk Luar Tapi Pilih Mohamed bin Zayed Ketimbang Pahlawan, Nicho: Suka-suka Lo Aja deh

Tidak hanya itu, untuk waktu latihan fisik dengan prinsip BBTT, ia menyarankan Anda bisa melakukannya menjelang berbuka puasa atau setelah shalat Subuh.

Perlu diketahui, selain latihan fisik ringan, suplai gizi makanan saat menjalankan puasa amat penting.

Terkait menu sahur dan berbuka puasa, poin penting yang harus diperhatikan ialah memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi dengan seimbang.

Baca Juga: Cek Fakta: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 akan Dibuka Pada Pertengahan 2021, Simak Faktanya

Saat menjalankan puasa, menu sahur dan berbuka harus sesuai kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda.

Hal penting lainnya yakni memastikan asupan cairan terpenuhi selama puasa agar terhindar dari dehidrasi.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler