PR DEPOK – Sebagian masyarakat masih ada yang memiliki asumsi jika kita dites Covid-19 melalui PCR atau antigen ketika sedang alami flu maka hasilnya akan positif.
Padahal spesifitas tes PCR adalah >95 persen dan antigen >80 persen yang membuat hasil positif dari dua alat ini bisa dipercaya.
Dokter Samuel Pola Karta Sembiring membeberkan fakta sebenarnya mengenai permasalahan tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Meterai Elektronik atau E-Meterai? Simak Penjelasan Berikut
“Spesifitas adalah kemampuan suatu ‘alat’ untuk memberikan hasil positif pada orang yang memang benar sakit,” kata dokter Samuel dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Instagram @doktersam.
Lantas apakah Corona bisa membuat seseorang terkena flu? Dokter Samuel menjawab bisa.
“Secara sederhana, jika flu yang kamu alami disebabkan virus SARS CoV-2, tentu hasil test kkamu positif. Tapi jika bukan, ya hasilnya negatif,” ujarnya.
Mungkinkah hasil tes tidak akurat? dokter Samuel menjawab tidak.
“Semakin tinggi spesifitas maka semakin kecil peluang positif palsu,” tuturnya.
Positif palsu artinya adalah hasil tes positif tetapi orang tersebut sebenarnya tidak sakit atau sehat.
“Memang bisa saja terjadi ketidakakuratan hasil. Namun, asalkan pengerjaan dan prosedurnya benar, maka kemungkinannya kecil,” katanya.
Dokter Samuel kemudian menuturkan bahwa interpretasi hasil tes Covid-19 tidak sesederhana demikian.
“Ada banyak faktor yang dinilai untuk menentukan diagnosis,” tuturnya.
Dokter Samuel menyimpulkan jika seseorang mendapatkan hasil tes positif ketika flu, itu tidak disebabkan oleh flu itu sendiri.
“Tapi karena memang ada virus SARS CoV-2 yang ditemukan pada sampel uji,” ujarnya.***