Riset Terbaru Buktikan Media Sosial Mampu Pengaruhi Kesehatan Mental Pengguna Selama Pandemi Covid-19

18 Oktober 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi ragam aplikasi yang kerap digunakan anak muda. /LoboStudioHamburg/Pixabay

PR DEPOK – Media sosial kini menjadi sarana yang bisa berdampak besar bagi kesehatan mental seseorang selama pandemi Covid-19.

Mengenai hal ini, para ilmuwan juga baru memahami peran medsos terhadap kesehatan mental pengguna.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Medical News Today, ilmuwan baru-baru melakukan riset mengenai dampak medsos terhadap pengguna media sosial di China.

Baca Juga: Seruan 'Perang Rakyat' Terus Digaungkan, Gerakan Perlawanan terhadap Operasi CIA Semakin Meluas di China

Dalam riset yang menggunakan kuesioner, peneliti di China mewawancarai 512 mahasiswa dari 24 Maret hingga 1 April 2020, untuk menentukan kemungkinan medsos merugikan kesehatan mental selama pandemi Covid-19 atau sebaliknya.

Hasil riset menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan medsos yang lebih tinggi mengalami peningkatan risiko depresi.

Pasalnya, informasi negatif menjadi risiko depresi paling besar pada beberapa orang.

Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Globalisasi dan Kesehatan , ada semakin banyak bukti bahwa berita tanpa akhir yang melaporkan tingkat infeksi dan kematian Covid-19 dapat memengaruhi kesehatan mental beberapa individu.

Baca Juga: Sinopsis Dead Man Down, Aksi Balas Dendam Seorang Pria Terhadap Mafia Pembunuh Istri dan Anaknya

Lee Chambers , M.Sc., MBPs.S., pendiri Essentialise juga angkat bicara terkait dampak medsos pada kesehatan mental selam pademi Covid-19.

Ia berpendapat bahwa penggunaan medsos yang salah justru memperburuk kesehatan mental.

“Meskipun kita semua dipengaruhi dengan cara yang berbeda oleh konsumsi media sosial, aliran negatif dan informasi yang salah selama 18 bulan terakhir telah menyebarkan ketakutan, penonjolan isu-isu sosial dan politik telah mengurangi optimisme dan foto yang diedit serta konten positif beracun tidak menyisakan ruang untuk merasa aman atau mengekspresikan emosi negatif secara sehat"

"Bersamaan dengan meningkatnya keinginan untuk metrik seperti suka dan komentar di masa-masa sulit ini, kemungkinan media sosial telah memperburuk tantangan kesehatan mental,” ujarnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Hambatan Terbesar bagi Kebahagiaan Anda

Ia tidak memungkiri bahwa medsos membuat orang tetap terhubung dengan teman dan keluarga, terutama selama jarak sosial dengan interaksi fisik yang terbatas.

Akan tetapi, peningkatan penggunaan ini mungkin telah memperkuat kecemasan dan tantangan sosial dengan perfeksionisme dan perbandingan bagi sebagian orang.

Sementara itu, menurut Prof. Steven C. Hayes dari Yayasan Profesor Psikologi di University of Nevada, Reno, turut menganalisis dampak medsos selama masa pandemi.

“Kita tahu bahwa ada proses beracun yang menghasilkan tantangan khusus bagi orang-orang, paparan untuk rasa sakit fisik dan psikologis, perbandingan dengan orang lain dan penilaian, keterikatan dengan penilaian diri sendiri,” katanya.

Baca Juga: Apresiasi Atlet Indonesia Sabet Gelar Thomas Cup 2021, Fadli Zon: Ini Anugerah bagi Bangsa Kita, Membanggakan

Meski demikian ia tetap optimis bahwa medsos memiliki peluang untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang.

“Dan media sosial, karena perannya terhadap perbandingan dan penilaian rasa sakit, sangat menantang kita semua dengan cara yang lebih parah dari sebelumnya dalam sejarah umat manusia"

"Proses-proses itu telah beracun sejak awal, tetapi paparan terhadap proses-proses itu sebagai makanan sehari-hari adalah hal baru. Namun, ada fitur di dalam media sosial yang telah memperluas kesadaran manusia. Dan itu memberi kami peluang besar,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler