PR DEPOK - Tahun Baru Imlek merupakan sebuah festival yang dirayakan oleh banyak negara di Asia dengan beragam tradisi.
Perayaan Tahun Baru Imlek telah mengalami perkembangan dalam jangka waktu yang lama dan adat istiadatnya telah mengalami proses yang panjang.
Namun, semua festival tradisional di Tiongkok, Tahun Baru Imlek dipenuhi dengan legenda, mitos serta takhayul hingga saat ini.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman China Highlights, berikut tiga legenda penting tentang perayaan Tahun Baru Imlek, sebagai berikut:
1. Legenda Monster Nian, Asal-usul Perayaan Tahun Baru Imlek
Hari Tahun Baru Cina disebut Guo Nian (过年) dalam bahasa Cina, yang dapat berarti 'merayakan (tahun baru)' atau 'mengatasi Nian'. Karakter (Nián) bisa berarti 'tahun' atau 'monster Nian'.
Pada zaman dahulu, ada monster bernama Nian (年, atau Nianshou ) dengan kepala panjang dan tanduk tajam. Itu tinggal jauh di laut sepanjang tahun dan hanya muncul setiap Malam Tahun Baru untuk memakan orang dan ternak di desa-desa terdekat.
Karena itu, pada malam Tahun Baru, orang-orang akan melarikan diri ke pegunungan terpencil untuk menghindari serangan monster itu.
Orang-orang hidup dalam ketakutan akan monster ini sampai seorang lelaki tua dengan rambut putih dan kulit kemerahan mengunjungi desa itu.
Pria tua itu menolak untuk bersembunyi di pegunungan bersama dengan penduduk desa, tetapi berhasil menakut-nakuti monster itu dengan menempelkan kertas merah di pintu, membakar bambu untuk membuat suara retak yang keras (pendahulu petasan).
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Strategi Pemerintah Hadapi Omicron Sedikit Berbeda dengan Delta
Pria itu juga menyalakan lilin di rumah, dan mengenakan pakaian merah karena konon katanya nonster itu takut pada suara petasan dan warna merah.
Setelah itu, setiap Malam Tahun Baru, orang-orang melakukan seperti yang diperintahkan orang tua itu dan monster Nian tidak pernah muncul lagi.
Tradisi ini terus berlangsung hingga saat ini dan menjadi salah satu hal penting untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
2. Legenda Amplop Merah atau Angpau
Selama periode Tahun Baru Imlek, orang yang sudah menikah atau orang tua memberikan amplop merah kepada anak-anak atau junior yang belum menikah.
Amplop merah juga disebut yasui qian ( menekan uang Sui).
Menurut legenda, pada Malam Tahun Baru, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka tertidur.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 27 Januari 2022: Naik Lagi, Kasus Corona Baru Hari Ini Tembus 8.077
Anak-anak yang disentuh oleh iblis akan menangis dengan keras, mengalami sakit demam yang mengerikan, dan bahkan mengalami gangguan mental.
Oleh sebab itu, untuk menjaga anak-anak agar tidak dilukai oleh Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan berjaga di sepanjang malam.
Pada suatu malam Tahun Baru, di rumah tangga keluarga pejabat, orang tua memberi anak mereka delapan koin untuk dimainkan agar dia tetap terjaga, agar dia tidak disakiti oleh iblis itu.
Baca Juga: Peacemaker Dipastikan Hadir Kembali dalam Serial atau Film DCEU Lainnya
Anak itu membungkus koin-koin itu dengan kertas merah, membuka bungkusan itu, membungkusnya kembali, dan membukanya kembali sampai ia tertidur.
Kemudian orang tua meletakkan paket dengan delapan koin di bawah bantalnya.
Ketika Sui mencoba menyentuh kepalanya, delapan koin memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu.
Delapan koin itu ternyata adalah delapan peri, sehingga sejak saat itu, pemberian amplop merah menjadi cara untuk menjaga keselamatan anak-anak dan membawa keberuntungan.
Baca Juga: Barcelona Incar Adama Traore setelah Berniat 'Buang' Ousmane Dembele
3. Legenda Kuplet Musim Semi yang Ditempel
Tercatat bahwa asal usul bait musim semi dapat ditelusuri kembali ke 1.000 tahun yang lalu ketika orang-orang menggantung taofu (桃符, jimat tertulis di kayu persik) di pintu
Ada sebuah legenda tentang sebuah pohon persik besar yang membentang lebih dari 1.500 kilometer di sebuah gunung di dunia hantu.
Di timur laut pohon terdapat dua penjaga bernama Shentu dan Yulei yang menjaga pintu masuk ke dunia hantu.
Baca Juga: Mortal Kombat 2 Resmi Hadir, Akankah Joe Taslim Kembali Memerankan Sub Zero?
Mereka akan menangkap hantu yang menyakiti orang dan mengirimkannya ke harimau sebagai makanan.
Karena itu, semua hantu takut pada kedua penjaga itu, karena dipercaya bahwa menggantung sepotong kayu persik dengan tulisan nama kedua penjaga di pintu dapat menakuti hal-hal yang jahat.
Pada Dinasti Song (960-1279), orang-orang mulai menulis dua garis berlawanan yang menguntungkan pada kayu persik yaitu nama dua penjaga itu.
Baca Juga: Lirik Lagu Because of You oleh Chancellor, OST Rookie Cops dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Kemudian, kayu persik diganti dengan kertas merah yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Sejak itu, menempelkan bait musim semi telah menjadi kebiasaan untuk menyambut tahun baru dan mengungkapkan harapan terbaik.
Demikian tiga legenda penting tentang perayaan Tahun Baru Imlek yang perlu Anda ketahui.***